Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan di Balik Saham Aguan (PANI) Ambrol, Efek Isu Pagar Laut?

Saham PANI tercatat melemah 13,59% sepanjang tahun berjalan 2025 sehingga parkir di level Rp13.825 per saham pada perdagangan hari ini. Apa penyebabnya?
KKP memasang segel di pagar laut di Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Rabu (15/1/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.
KKP memasang segel di pagar laut di Kampung Paljaya, Jembatan Cinta, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi pada Rabu (15/1/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten properti milik Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) terperosok selama 3 hari beruntun. Penurunan ini seiring mengemukanya isu pemasangan pagar laut di Tangerang. 

Melansir data RTI Infokom, saham PANI merosot sebesar 1,95% menuju level Rp13.825 per saham pada perdagangan Rabu (22/1/2025). Banderol ini turut mencerminkan koreksi sebesar 13,59% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD). 

Penurunan harga saham juga membuat kapitalisasi pasar PANI menguap. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), market cap perseroan kini bertengger di level Rp233 triliun, atau turun Rp60 triliun dari posisi Rp293 triliun per 2 Januari 2025.

Danika Augusta Sari, Financial Advisor Sucor Sekuritas, mengatakan bahwa pemasangan pagar laut memang menjadi salah satu isu yang mencuat. Meski demikian, sentimen tersebut dinilai hanya berdampak jangka pendek.

“Pemberitaan tersebut [pagar laut] ada mempengaruhi persepsi. Namun, asal PANI bisa klarifikasi dan nanti dilihat laporan keuangan perusahaan bagus atau tidak. Mudah-mudahan ke depan berita itu tidak menjadi sentimen yang terlalu buruk,” ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Menurut Danika, PANI sejatinya memiliki fundamental yang cukup baik, terutama dengan cadangan lahan atau land bank yang melimpah. Sampai dengan 2024, PANI tercatat memiliki lahan seluas 1.850 hektare.

Dia menambahkan bahwa dari sisi teknikal, level Rp13.000 menjadi batas penting PANI. Sebab, jika banderol ini tembus ada risiko pembalikan tren menjadi bearish.

“Asal saham PANI tidak menembus di bawah Rp13.000, kalau secara teknikal itu bisa menjadi reversal bearish. Namun, hari ini saham PANI ada ada rejection di situ, mudah-mudahan ke depannya dia masuk ke tren non-sideways,” kata Danika. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga akhir September 2024, PANI mengantongi pendapatan bersih Rp2,09 triliun atau meningkat 20,89% secara tahunan.

Kontributor pendapatan PANI berasal dari segmen tanah kavling, komersial, dan rumah tinggal yang membukukan Rp2,04 triliun. Jumlah itu meningkat dari posisi Rp1,71 triliun pada periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).

Di tengah kenaikan pendapatan, beban pokok yang dipikul perseroan juga naik 4,97% secara tahunan menjadi Rp897,86 miliar. Hasil ini membuat PANI mencetak laba kotor sebesar Rp1,19 triliun atau melonjak 36,41% YoY per kuartal III/2024.

Setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, PANI mengantongi laba yang diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp486,60 miliar, tumbuh 91,16% YoY dari posisi sebelumnya Rp254,55 miliar. 

Sementara itu, PANI mencatatkan prapenjualan Rp4,7 triliun sepanjang Januari-September 2024, melesat 168% YoY. Capaian tersebut membuat perseroan mengerek target prapenjualan dari Rp5,5 triliun menjadi Rp6 triliun pada 2024.

_______________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper