Bisnis.com, JAKARTA — Analis memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan rawan profit taking pada perdagangan hari ini, Rabu (22/1/2025).
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7181,82 pada Selasa (21/1/2025). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup naik 0,15% atau 11,08 poin menuju 7181,82 hingga akhir perdagangan.
Tercatat, sebanyak 258 saham menguat, 358 saham menurun, dan 339 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.490 triliun.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG sempat uji resistance ke level psikologis 7.200 kemarin, tetapi IHSG gagal menjaga posisinya tersebut dan ditutup ke level 7.181,82 pada Selasa (21/1/2025).
"Pola shooting star yang terbentuk tersebut mengindikasikan kondisi rawan profit taking pada Rabu (22/1/2025). Waspadai terhadap support area baru di 7.130-7.150 pada hari ini," tulisnya dalam riset.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kebijakan hari pertama Donald Trump sebagai Presiden AS sejauh ini berdampak positif terhadap IHSG. Nilai tukar rupiah menguat 0,15% ke Rp16.330 per dolar AS pada Selasa sore (21/1/2025).
Baca Juga
Menurutnya, hal ini terkait dengan pelemahan harga komoditas energi yang dinilai memperlebar ruang pemangkasan suku bunga acuan The Fed. Pasar tampaknya mengapresiasi keputusan RDG BI untuk pangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Januari 2025.
Dia mengatakan bahwa Wall Street menguat signifikan sehari pascapelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS pada Senin (20/1/2025) waktu setempat. Berdasarkan pidato inagurasi Donald Trump, pasar menilai bahwa kebijakan tarif di hari-hari awal kepemimpinan Donald Trump kemungkinan tidak seagresif kekhawatiran pasar sebelumnya.
Di sisi lain, menurutnya keputusan yang langsung berdampak signifikan adalah keputusan Trump menetapkan national energy emergency yang memungkinkan AS meningkatkan volume produksi energi secara signifikan.
Keputusan terakhir berdampak pada pelemahan signifikan harga komoditas energi yang memasuki hari kedua pada Selasa (21/1/2025). Harga Brent melemah 0.89% ke US$79.44 per barel, harga minyak mentah (crude oil) melemah 2.30% ke US$76.09 per barel dan harga gas alam melemah 4,18% ke US$3.785 per mmbtu pada Selasa (21/1/2025).
Beralih ke dalam negeri, dia mengungkap bahwa fokus pasar akan mulai tertuju pada rilis kinerja keuangan full year 2024 yang diperkirakan dimulai pada pekan ini. BBCA dijadwalkan merilis pada Rabu (22/1/2025), disusul oleh BBNI dan BRIS pada Kamis (23/1/2025) dan BBRI pada pekan depan (30/1/2025).
Umumnya, dia menjelaskan bahwa kinerja saham-saham bank menjadi salah satu indikator yang digunakan pelaku pasar untuk menilai kondisi makro ekonomi Indonesia.
Lalu untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas meliputi ICBP, PTBA, TLKM, JSMR dan INDY.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.