Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) menyampaikan telah melakukan divestasi terhadap produsen Antangin, PT Deltomed Laboratories. Lalu, bagaimana arah divestasi Saratoga selanjutnya?
Direktur Investasi Saratoga Investama Sedaya Devin Wirawan mengatakan pihaknya telah melakukan divestasi terhadap Deltomed sejak pertengahan tahun lalu.
"Kami jual kembali ke partner kami, transaksinya terjadi pada pertengahan tahun lalu," kata Devin, ditemui di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Setelah divestasi tersebut, Devin menuturkan Saratoga belum akan melakukan divestasi terhadap portofolio lainnya pada tahun ini. Menurutnya, perusahaan-perusahaan seperti Mulia Bosco Logistic, ZAP, hingga Brawijaya Hospital masih berada dalam pengembangan.
Devin menuturkan manajemen SRTG melihat perusahaan-perusahaan tersebut masih bisa membantu manajemen dalam mengembangkan perusahaannya untuk bertumbuh.
"Nah nanti pada saat yang tepat baru kami monetisasi. Tapi, saat ini belum," ucapnya.
Devin juga menjelaskan sejak sekitar 6 tahun lalu, SRTG berhasil meningkatkan net asset valuation (NAV) Saratoga 3 kali lipat dari Rp18 triliun sampai sekarang menjadi Rp56 triliun.
Menurutnya, pertumbuhan NAV ini masih didominasi oleh pertumbuhan perusahaan-perusahaan SRTG yang sudah go public. Dari jumlah NAV Rp56 triliun tersebut, sekitar 82% dikontribusikan oleh tiga perusahaan, yaitu Grup Adaro, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan Merdeka Group.
Devin juga menyebut, NAV perusahaan terbuka (Tbk) SRTG tumbuh dari Rp17 triliun menjadi Rp50 triliun.
Adapun saat ini portofolio perusahaan SRTG meliputi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Indonesia, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), PT Merdeka Copper & Gold Tbk. (MDKA), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA).
Lalu Tower Bersama Group, PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), MGM Bosco Logistics, Xurya, dan Zap.