Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelantikan Donald Trump Diramal Bakal Menyengat Harga Emas dan Dolar AS

Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS akan berdampak positif terhadap harga emas dan dolar AS.
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago
Emas batangan di stan Advantage Gold di National Harbor, Maryland, Amerika Serikat. Bloomberg/Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA — Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan memberi sengatan positif terhadap harga emas dan dolar AS.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan bahwa emas dan dolar AS akan tersengat positif lantaran dianggap sebagai aset yang lebih aman (safe haven).

"Emas cenderung mendapatkan sentimen positif, dan dolar AS juga bisa menguat karena investor mencari aset yang lebih aman, terutama jika ada ketidakpastian kebijakan ekonomi," katanya saat ditanyai Bisnis, Jumat (17/1/2025).

Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk saham-saham di sektor tertentu seperti infrastruktur, media, dan properti bisa mendapatkan sentimen positif karena kebijakan Trump yang pro-bisnis.

Menurutnya, saham-saham blue-chip bisa menjadi pilihan apabila terjadi koreksi jangka pendek. Namun, pasar saham masih bisa mengalami volatilitas.

Kemudian untuk obligasi, dia mengatakan bahwa mungkin akan mendapatkan sentimen negatif karena imbal hasil yang meningkat, mencerminkan risiko yang lebih tinggi.

"Risiko utama adalah potensi penarikan dana oleh investor asing dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang bisa menyebabkan tekanan pada pasar saham dan obligasi," ujarnya.

Selanjutnya, dia memperkirakan bahwa selama kepemimpinan Trump sebagai Presiden AS nanti, emas akan terus menguat sebagai aset safe haven dan dolar AS berpotensi menguat karena investor mencari keamanan.

Sementara itu untuk saham, menurutnya bisa mengalami volatilitas, namun sektor-sektor tertentu seperti infrastruktur dan properti bisa mendapatkan keuntungan. Lalu untuk obligasi, meski imbal hasil obligasi mungkin meningkat, tetapi risikonya tinggi.

Untuk diketahui, pelantikan Presiden AS ke-60 Donald Trump akan berlangsung di Gedung Kongres AS (US Capitol) pada Senin (20/1/2025). Upacara tersebut dijadwalkan pada pukul 12 siang waktu setempat.

Pelantikan Trump Jilid II tersebut disinyalir akan membuat sejumlah aset keuangan di Indonesia, seperti saham, emas, obligasi terkena dampaknya.

Adapun posisi rupiah saat ini terhadap dolar AS berada di level Rp16.380. Di sisi lain, harga emas antam melanjutkan tren kenaikan ke Rp1,59 juta per gram.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,66% ke level 7.154,66 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/1/2025). Lalu, aset pendapatan tetap, pasar surat utang menunjukkan pelemahan karena imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun mencapai 7,25%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper