Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Kertas Grup Sinar Mas OKI Pulp & Paper Tukar Kendali

Putra pendiri Grup Sinar Mas, Oei Tjie Goan, menyerahkan kendali PT Oki Pulp & Paper Mills (OPPM) kepada putranya Jackson Wijaya Limantara.
Sinar Mas Plaza
Sinar Mas Plaza

Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen produsen kertas Grup Sinar Mas, PT Oki Pulp & Paper Mills mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali terakhir (PSPT) sebagai bagian dari proses suksesi kepemimpinan perusahaan. 

OKI Pulp and Paper atau OPPM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri bubur kertas, kertas tisu, serta kimia dasar anorganik. Hingga semester I/2024, perusahaan ini memiliki aset US$7,78 miliar atau setara Rp127 triliun.  

Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/1/2025), Oei Tjie Goan atau juga dikenal sebagai Teguh Ganda Wijaya, menyerahkan kendali perusahaan kepada putranya Jackson Wijaya Limantara.  

Perubahan kendali, yang berlaku efektif sejak 13 Januari 2025 ini, dilakukan melalui hibah saham pada kepemilikan di tiga perusahaan, yakni Scotsdale Holding Limited, Austin Premium Group Ltd, dan Capital Holding Strategic Limited.  

“Dilakukan dengan tujuan dan dalam rangka suksesi kepemimpinan untuk menjaga kelangsungan dan kesinambungan kegiatan usaha perseroan,” ujar Direktur OPPM Arman Dwiartono dalam surat kepada BEI.  

Meskipun terdapat perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan, Arman menyatakan bahwa perusahaan memastikan kegiatan operasional, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha tidak akan terpengaruh.  

Teguh Ganda Wijaya, merupakan putra dari Eka Tjipta Widjaja, pendiri dan pemilik Sinar Mas Group, salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. Sementara itu, OPPM merupakan entitas anak Asia Pulp & Paper (APP) Group. 

Berdasarkan kinerja keuangan perusahaan hingga akhir Juni 2024, OPPM membukukan penjualan bersih sebesar US$752,08 juta. Jumlah tersebut menurun dari periode sama tahun sebelumnya, yakni US$929,66 juta. 

Seiring penurunan pendapatan, beban pokok perusahaan juga turun 6,23% year on year (YoY) menjadi US$406,26 juta. Hal itu membuat OPPM membukukan laba kotor senilai US$496,39 juta, turun 30,33% YoY per semester I/2024.  

Namun, setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, OPPM mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$306,17 juta atau tumbuh 84,12% secara tahunan. 

Kenaikan laba bersih salah satunya dikontribusikan oleh selisih kurs yang mencatatkan laba senilai US$148,32 juta per semester I/2024. Capaian tersebut berbalik dari kerugian sebesar US$95,88 juta pada paruh pertama 2023. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper