Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) telah memproduksi batu bara metalurgi melalui anak usahanya PT Daya Bumindo Karunia (DBK). Produksi batu bara metalurgi tersebut didanai dari fasilitas kredit yang didapatkan dengan nilai Rp2,42 triliun.
Produksi batu bara metalurgi di area operasional di Kalimantan Tengah itu dilakukan CUAN sebagai bagian dari upaya diversifikasi portofolio.
Saat ini, anak usaha CUAN, yakni DBK sedang melakukan integrasi fasilitas produksi melalui pembangunan fasilitas kantor, gudang penyimpanan bahan bakar, tempat tinggal karyawan, serta fasilitas prasarana jalan tambang sepanjang kurang lebih 149 kilometer yang menghubungkan area operasional dengan lokasi intermediate stockpile.
“Integrasi fasilitas produksi di area operasional anak usaha Petrindo yaitu DBK merupakan langkah strategis yang dilaksanakan oleh perseroan. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, area kantor, serta gudang penyimpanan bahan bakar ini akan memperlancar kegiatan produksi serta transportasi DBK di masa depan,” ujar Direktur Utama Petrindo Michael dalam keterangan tertulis pada Sabtu (28/12/2024).
Integrasi serta pembangunan fasilitas milik DBK juga dilakukan oleh anak usaha Petrindo lainnya yaitu PT Petrosea Tbk. (PTRO) sebagai perusahaan multidisiplin kontrak pertambangan dan EPC terintegrasi.
Sebelumnya, pada Juni 2024, Petrosea telah menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang dengan DBK sebagai implementasi dari strategi jangka panjang yang mencakup pengembangan usaha dan ekspansi bisnis.
Baca Juga
Selain jalan tambang, Petrosea memberikan jasa pengerjaan infrastruktur pendukung lainnya kepada DBK, seperti pembangunan camp karyawan, kantor, gudang, fuel storage dan jetty, serta jasa pertambangan yang mencakup aktivitas overburden removal dan coal production.
Adapun, seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas produksi batu bara metalurgi CUAN didanai oleh fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang telah diperoleh pada 23 Desember 2024. Nilaii fasilitas kredit maksimal sebesar Rp2,42 triliun.
CUAN sendiri telah mencatatkan kinerja keuangan yang moncer pada tahun ini. Setidaknya hingga kuartal III/2024, laba bersih CUAN naik hingga 162,69% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$30,4 juta, dari sebelumnya sebesar US$11,5 juta.
Pendapatan cuan sebesar US$546,05 juta hingga akhir September 2024 juga meroket 612,76% secara tahunan dari sebelumnya hanya US$76,6 juta.
Pendapatan CUAN didorong oleh penjualan batu bara sebesar US$178,16 juta, konstruksi dan rekayasa senilai US$177,8 juta, penambangan sebesar US$165,9 juta, jasa sebesar US$22,82 juta, dan pendapatan lain-lain senilai US$1,2 juta.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.