Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan volume penjualan alat berat dengan merek Komatsu sebanyak 4.167 unit sepanjang Januari—November 2024.
Berdasarkan laporan operasional bulanan, penjualan alat berat UNTR itu menurun 17,66% dibanding realisasi 11 bulan 2023 sebanyak 5.061 unit.
Jumlah itu terdiri atas penjualan Komatsu sebanyak 518 unit pada Januari, 307 unit pada Februari, 301 unit pada Maret, 274 unit pada April, 357 unit pada Mei, 390 unit pada Juni, dan 368 unit pada Juli 2024. Lalu 435 unit pada Agustus 2024, 371 unit pada September, 443 unit pada Oktober, dan 403 unit pada November.
Penjualan Komatsu UNTR sepanjang tahun berjalan sampai November 2024 didominasi oleh konsumen dari sektor pertambangan 66%. Selain itu, sektor kehutanan sebesar 8%, konstruksi 15%, dan agro sebesar 11%.
Adapun pada bulan November saja, UNTR menjual sebanyak 403 unit Komatsu. Penjualan tersebut didominasi 66% dari bisnis pertambangan, 21% bisnis konstruksi, 10% bisnis agro, dan 3% bisnis kehutanan.
Sementara itu, pangsa pasar dari Komatsu secara year to date adalah sebesar 27%, atau sama dengan bulan sebelumnya.
Baca Juga
Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengatakan UNTR tahun depan membidik penjualan alat berat menjadi 4.600 unit, dari estimasi sekitar 4.350 unit pada 2024.
Di sisi lain, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo dalam risetnya mengatakan UNTR melakukan revisi panduan kinerja untuk 2024. UNTR merevisi target penjualan alat berat Komatsu menjadi lebih rendah, yaitu sebanyak 4.350 unit, dari sebelumnya 4.500 unit.
"Pelemahan terutama berasal dari penjualan mesin kecil, karena Sany meningkatkan pangsa pasarnya di sektor konstruksi dan pertanian," tulis Henry.
Di sisi lain, UNTR menargetkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 4.600 unit pada 2025. Target ini tumbuh 6% secara tahunan.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.