Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah 1,02% Sepekan Saat Investor Asing Borong SBN

Bank Indonesia mencatat nonresiden membukukan beli neto sebesar Rp7,33 triliun sepanjang 9-12 Desember 2024.
Ana Noviani, Iim Fathimah Timorria
Sabtu, 14 Desember 2024 | 07:42
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah terkulai di hadapan dolar Amerika Serikat pada perdagangan pekan ini, 9—13 Desember 2024, bahkan menembus level psikologis Rp16.000. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan melemah 0,40% atau 64 poin ke posisi Rp16.008,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, Indeks dolar terpantau naik 0,15% ke posisi 107,11. 

Di level tersebut, rupiah melemah 1,02% dari penutupan akhir pekan lalu di level Rp15.845 per dolar AS. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menyampaikan nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp7,33 triliun sepanjang 9-12 Desember 2024. 

Jumlah itu terdiri atas jual neto sebesar Rp1,31 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp8,84 triliun di pasar surat berharga negara (SBN), dan jual neto sebesar Rp0,20 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Berdasarkan data setelmen sampai dengan 12 Desember 2024, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp22,78 triliun di pasar saham, Rp38,63 triliun di pasar SBN dan Rp171,36 triliun di SRBI sepanjang tahun berjalan 2024.

Sementara itu, pada semester II/2024, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp22,78 triliun di pasar saham, Rp72,59 triliun di pasar SBN dan Rp41,01 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan  pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke level Rp16.008 terjadi setelah Bank Indonesia mengindikasikan intervensi untuk menopang mata uang.

“Rupiah mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk bergerak, sebelum Bank Indonesia merasa perlu untuk mengintervensi secara signifikan,” kata Mingze Wu, pedagang mata uang di StoneX Financial Pte Ltd di Singapura, dikutip Bloomberg.

Rupiah telah merosot lebih dari 5% pada kuartal ini karena dolar AS yang berbalik perkasa di hadapan mata uang Asia. Sementara itu, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia yang diharapkan sebagian besar ekonom terjadi paling cepat minggu depan diperkirakan dapat menambah tekanan pada rupiah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper