Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) berbalik laba pada periode sembilan bulan pertama 2024. Perseroan optimistis kenaikan kinerja itu bisa tercermin di harga saham PSAB.
Presiden Direktur J Resources Asia Pasifik Edi Permadi berharap kinerja saham perseroan bisa ikut terkerek dengan kinerja fundamental yang ditopang harga emas bullish sejak awal tahun ini.
Apalagi, kata Edi, kinerja keuangan dan operasional PSAB sampai kuartal III/2024 cenderung tumbuh positif jika dibandingkan dengan peforma pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Fluktuasi harga saham di luar kontrol kita sih sebenarnya ya, cuma kita harapkan kita juga ikut terkerek dengan peformance internal kita yang cukup baik,” kata Edi saat paparan publik di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Emiten tambang emas yang dikendalikan Jimmy Budiarto itu berhasil mencetak laba positif sampai akhir September 2024 di angka US$4,45 juta.
Angka itu berbalik untung dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sempat merugi US$13,40 juta.
Baca Juga
Faktor pendorong laba perseroan ialah pertumbuhan kinerja penjualan yang lebih tinggi dari beban pokok. PSAB melaporkan penjualan senilai US$173,86 juta, naik 86.79% secara tahunan (year on year/YoY).
Penjualan emas dan perak PSAB itu dilakukan kepada 4 pihak yakni Metalor Technologies Singapore Pte., Ltd; PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM); Beijing Fuhaihua Import and Export Corp Ltd; dan Transamine Far East Limited.
Penjualan emas dan perak PSAB Metalor Technologies menyentuh US$150 juta, naik 81,29% YoY sekaligus mengambil pangsa sebesar 82,27% dari total penjualan perseroan.
Penjualan ke PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) juga meningkat di atas 100% menjadi US$15,82 juta dari US$6,17 juta. Penjualan emas ke ANTM menyumbang 9,10% dari total penjualan PSAB.
Edi menuturkan perseroannya terus mengedukasi masyarakat ihwal capaian internal perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja saham di pasar.
Menurut dia, kinerja keuangan dan operasional PSAB bakal tetap tumbuh positif seiring dengan keyakinan bullish harga emas tahun depan.
“Kalau saya berpikir akan terus menguat secara geopolitik masih kayak begini Timur Tengah, Ukraina masih begitu, satu satunya investasi yang cukup aman ya emas itu,” tuturnya.
Di sisi lain, saham PSAB cenderung terkoreksi 2,58% ke level Rp302 per lembar sampai penutupan perdagangan hari ini, Jumat (13/12/2024).
Kendati demikian, saham PSAB telah terapresiasi cukup lebar 228,26% sejak awal tahun, setelah sempat berada di level Rp89 per lembar pada Januari 2024.
Sepanjang perdagangan hari ini, saham PSAB berhasil menghimpun transaksi sebesar Rp48,63 miliar yang melibatkan 159,4 juta lembar saham. Saham PSAB diperdagangkan sebanyak 17,82 ribu kali.
PSAB melaporkan kas akhir September 2024 senilai US$14,94 juta, menebal 154,74% secara tahunan dari US$5,86 juta.
Total aset emiten milik Jimmy Budiarto ini tercatat sebesar US$878,54 juta pada September 2024, naik tipis 2,33% dibandingkan posisi akhir 2023.
Liabilitas juga naik tipis 1,5% menjadi US$482,68 juta, sementara ekuitas tercatat senilai US$395,85 juta, naik 3,37% dibandingkan akhir 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.