Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.464,75 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/12/2024).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,15% atau 11,46 poin ke level 7.464,75.
IHSG berada di level terendah pada perdagangan hari ini yakni 7.444,17 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di 7.530,56.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi saham yang diperdagangkan mencapai Rp16,27 triliun, volume transaksi 26,46 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,34 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp12.784 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 312 saham menguat, 295 saham melemah, dan 339 saham tak beranjak atau stagnan.
Penguatan IHSG terjadi saat sejumlah saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) misalnya menguat 8,52%. Lalu, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menguat 3,25%.
Baca Juga
Sejumlah saham bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV pun mencatatkan penguatan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menguat 0,46% dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 0,72%.
Deretan saham juga mencatatkan kenaikan harga paling tinggi atau jadi top gainers. PT Sunson Textile Manufacture Tbk. (SSTM) naik 34,12%, PT Chitose International Tbk. (CINT) naik 34,08, dan PT Trust Finance Indonesia Tbk. (TRUS) naik 25%.
Lalu, deretan saham mencatatkan penurunan paling tajam atau menjadi top losers seperti PT Sillo Maritime Perdana Tbk. (SHIP) turun 12,13% dan PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) turun 11,02%.
Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini melanjutkan bullish reversal. Namun, terdapat potensi
pullback atau profit taking normal dalam jangka pendek, meski bullish reversal trend masih akan berlanjut sampai akhir tahun.
Terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pasar seperti data ekspor-impor terbaru dari China. Data tersebut membawa menjadi sentimen negatif bagi ekspektasi kinerja ekspor Indonesia di November 2024.
Akan tetapi, realisasi tersebut justru meningkatkan appetite investor ke pasar modal Indonesia. Capital inflow juga berpotensi berlanjut.
Dari dalam negeri, pasar menaruh harapan besar terhadap perbaikan konsumsi domestik di November 2024 menyusul kenaikan signifikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke atas 125 di November 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.