Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyampaikan aksi penggabungan usaha atau merger yang dilakukan perseroan dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom akan menghasilkan perusahaan yang memiliki pangsa pasar sebesar 27% atau mendekati kompetitornya yaitu PT Indosat Tbk. (ISAT).
Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood menjelaskan merger ini akan membuat EXCL memiliki skala yang jauh lebih besar dan kekuatan komersial yang lebih kuat.
"Sebagai entitas baru, kami akan memiliki sekitar 94,5 juta pelanggan, yang merupakan sekitar 27% dari pangsa pasar pelanggan di Indonesia," kata Sood dalam konferensi pers Merger XL Axiata Smartfren di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Dia melanjutkan, dengan merger ini pendapatan proforma sampai kuartal III/2024 dapat mencapai Rp45,5 triliun, dengan EBITDA proforma mencapai Rp22,4 triliun.
Sood melanjutkan, usai merger nanti perseroan akan menjadi perusahaan yang memiliki skala cukup besar, hampir mendekati posisi nomor dua di industri telekomunikasi Indonesia, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berdasarkan jumlah pelanggan.
"Ini adalah salah satu alasan utama untuk melakukan merger ini, yaitu menjadikan kami operator seluler yang kuat, yang akan mentransformasi sektor seluler Indonesia menjadi pasar dengan tiga pemain utama," tutur Sood.
Baca Juga
Selain itu, lanjut Sood, merger ini juga akan memberikan XLSmart spektrum yang lebih tinggi untuk bersaing di pasar serta kemampuan untuk berinvestasi kembali guna memperluas pasar di wilayah dengan jaringan yang lemah.
Dari sisi nilai strategis, Sood menuturkan terdapat estimasi sinergi sebelum pajak sebesar US$300 juta-US$400 juta setelah selesainya proses integrasi jaringan strategis, serta optimalisasi sumber daya.
Adapun dalam merger ini, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama. Masing-masing pengendali akan memegang 34,8% saham XLSmart dengan pengaruh yang sama, untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan membuat Axiata menerima hingga senilai US$475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima sekitar US$400 juta, beserta tambahan US$75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.