Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Harga Terbaru Adaro Andalan (AADI) & Kans Masuk Indeks MSCI

AADI berpotensi masuk dalam indeks MSCI standard-cap dan FTSE large dan mid cap paling cepat kuartal pertama 2025.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) dalam pencatatan perdana saham perseroan di BEI, Kamis (5/12/2024)./Annisa K. Saumi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) dalam pencatatan perdana saham perseroan di BEI, Kamis (5/12/2024)./Annisa K. Saumi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Premier Sekuritas menyematkan rating buy untuk saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) dengan target harga mencapai Rp12.000 per lembar. 

Analis PT Indo Premier Sekuritas Reggie Parengkuan & Ryan Winipta berpendapat harga penawaran saham perdana (IPO) AADI memiliki valuasi yang menarik, 2,9 kali P/E tahun penuh 2025 atau diskon sekitar 50% dibandingkan dengan rata-rata perusahaan sejenis.

Seperti diketahui, AADI resmi mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (5/12/2024). Saham AADI diperdagangkan dengan harga perdana Rp5.550 per lembar.

Saham AADI mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 260,14 kali dalam penjatahan terpusat.

Reggie & Ryan mengatakan setelah spin off dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), AADI dapat lebih leluasa untuk mengembangkan potensi cadangan batu bara mereka mendatang. 

“Kami percaya bahwa spin-off AADI dari ADRO sebagai perusahaan mandiri akan memungkinkan perusahaan meningkatkan volume produksinya melalui tambang Pari dan Ratah Coal,” kata Reggie & Ryan lewat riset, dikutip Sabtu (7/12/2024). 

Saat ini, AADI memproduksi batu bara melalui anak usaha seperti PT Adaro Indonesia, PT Mustika Indah Permai, dan Balangan Coal.

Selain itu, mereka memperkirakan, AADI berpotensi masuk dalam indeks MSCI standard-cap dan FTSE large dan mid cap paling cepat kuartal pertama 2025. 

Inklusi pada dua indeks bergengsi itu, kata mereka, bakal menjadi katalis tambahan bagi kenaikan harga saham AADI tahun depan. 

“Hal ini dapat terjadi jika sahamnya diperdagangkan di atas Rp8.000 per lembar (setara 4 kali P/E tahun penuh 2025) untuk MSCI dan di atas Rp10.000 per lembar (setara 5X P/E tahun penuh 2025) untuk FTSE,” kata mereka. 

Di sisi lain, PT Indo Premier Sekuritas memperkirakan, AADI dapat memberikan imbal hasil dividen sekitar 16% pada tahun buku 2025, dengan asumsi rasio pembayaran dividen sekitar 45% sebagai langkah konservatif. 

Hal ini mempertimbangkan kebutuhan anggaran belanja modal lebih lanjut untuk pengembangan tambang Pari dan Ratah mendatang. 

“Terdapat juga potensi dukungan jangka pendek dari pemotongan tarif royalti bagi pemegang IUPK, di mana Adaro Indonesia mencakup sekitar 80% dari total volume. Setiap penurunan tarif royalti 1% diperkirakan akan menambah sekitar 2,6% terhadap EPS tahun 2025,” kata dia. 

Sebelumnya, AADI memandang prospek batu bara pada 2025 masih cukup atraktif. AADI melihat permintaan terhadap batu bara masih akan kuat, terutama dari pasar Asia. 

Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia Julius Aslan mengatakan harga batu bara saat ini masih cukup tinggi. Ke depan, kata dia, harga batu bara masih cukup atraktif, terutama karena pasar Asia yang masih baik. 

"Prospek batu bara pada 2025 masih bagus, masih atraktif, tetapi kembali lagi, semua itu tergantung pertumbuhan ekonomi di Asia karena pasar kita mayoritas di Asia, termasuk Asia Tenggara," kata Julius usai pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Julius menuturkan harga batu bara akan naik tinggi saat ekonomi tumbuh pesat, tetapi sebaliknya harga akan turun drastis saat ekonomi mengalami resesi. 

Dia berharap dengan presiden baru AS, hubungan antara AS dan China akan tetap baik. Akan tetapi, apabila kurang baik, maka pasar China akan terganggu. 

AADI tercatat telah menuntaskan proses Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 778,68 juta saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari modal ditempatkan dan disetor AADI. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper