Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp5.550 per saham. Berapa kapitalisasi pasar AADI setelah IPO dan penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS)?
Dalam prospektus ringkas IPO yang dipublikasikan Kamis (28/11/2024), AADI menyampaikan akan menawarkan sebanyak 778,6 juta saham biasa yang seluruhnya adalah saham baru, dengan nilai nominal Rp3.125 setiap saham, yang mewakili sebesar 10%.
Harga pelaksanaan IPO Adaro Andalan Indonesia dibanderol Rp5.550 per saham atau berada di posisi tengah dari rentang harga dalam bookbuilding sebesar Rp4.590—Rp5.900 per saham. Dengan harga IPO yang ditetapkan sebesar Rp5.550 per saham, AADI berpotensi meraih dana segar Rp4,31 triliun dari aksi go public ini.
Selain IPO, pemegang saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) juga melaksanakan PUPS terhadap saham AADI. PUPS dilaksanakan dengan menawarkan sebanyak 7 miliar saham AADI kepada pemegang saham ADRO.
Setelah IPO dan PUPS, komposisi pemegang saham AADI diperkirakan akan terdiri atas PT Adaro Strategic Investments (ASI) sebanyak 3.200.142.835 saham (41,1%), Garibaldi Thohir 450.360.608 saham (5,78%), masyarakat pemegang saham ADRO yang terlibat dalam PUPS sebanyak 3.357.699.117 saham (43,12%), dan masyarakat yang terlibat dalam IPO Adaro Andalan Indonesia sebanyak 778.689.200 saham (10%).
Dengan demikian, jumlah saham AADI setelah IPO dan PUPS mencapai 7.786.891.760 saham dengan jumlah nominal saham Rp24,33 triliun. Dengan jumlah saham tersebut, kapitalisasi pasar AADI dihitung dengan harga pelaksanaan IPO Rp5.550 per saham mencapai Rp43,21 triliun.
Estimasi market cap AADI itu di bawah kapitalisasi pasar ADRO saat ini sebesar Rp84,89 triliun dan market cap PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) sebesar Rp51,72 triliun.
Dibandingkan dengan emiten batu bara lainnya, kapitalisasi pasar PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tercatat Rp31,8 triliun, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) Rp30,9 triliun, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) Rp646,67 triliun, PT Indika Energy Tbk. (INDY) Rp7,29 triliun, dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) Rp51,24 triliun.
Masa penawaran umum saham AADI akan dimulai besok, Jumat (29/11/2024) sampai 3 Desember 2024, dengan tanggal penjatahan pada 3 Desember 2024, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 4 Desember 2024, dan tanggal pencatatan pada BEI pada 5 Desember 2024.