Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 0,04% ke level Rp15.881 pada penutupan perdagangan Senin (25/11/2024). Meski begitu, MNC Sekuritas memprediksi rupiah dalam jangka pendek berpeluang menguat menguji level Rp15.824-Rp15.850.
"Nanti dapat dicermati, apabila USD belum mampu break Rp15.950, maka masih terdapat peluang penguatan rupiah berlanjut ke Rp15.700-Rp15.780. Namun sebaliknya, apabila USD menembus 15.950, maka kami perkirakan akan menuju ke Rp16.034-Rp16.150," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana kepada Bisnis, Senin (25/11/2024).
Dia mengatakan bahwa dampak penguatan nilai tukar rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung positif.
Lebih lanjut, dia mengatakan target IHSG sampai akhir tahun akan berada direntang 7.400-7.700 dan ini diharapkan akan membuat kembalinya inflow asing ke IHSG.
Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah sejauh ini imbas dari faktor eksternal, dengan adanya kebijakan dari Presiden AS terpilih Donald Trump, maka akan menarik kembali dana asing ke AS dan menyebabkan penguatan indeks dollar dan nilai tukar USD.
Dia mengatakan bahwa sektor yang terdampak negatif dari pelemahan rupiah adalah sektor yang berhubungan dengan ekspor dan impor.
Baca Juga
"[Sektor ekspor impor] biasanya di sektor konsumer dan healtcare," tambahnya.
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan bahwa pada perdagangan sore ini (25/11) mata uang rupiah ditutup melemah 0,04% ke level Rp15.881. Pada saat yang sama, indeks dolar AS juga terpantau melemah 0,36% ke level 107,16.
Dia memprediksi bahwa mata uang rupiah besok (26/11) akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.820-Rp15.910.
Rupiah berada dalam tren bearish sejak kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS, pada awal bulan ini. Tercatat, nilai tukar rupiah melemah 317 poin atau 2,03% sejak 7 November 2024 saat Trump dipastikan memenangi Pilpres AS.
Adapun dalam sebulan, rupiah sudah melemah 289 poin atau 1,85% dibandingkan posisi 22 Oktober 2024, di mana rupiah masih berada di level Rp15.586 per dolar AS.
Selain itu, pelemahan rupiah tertekan akibat outflow asing yang sangat deras keluar dari pasar Indonesia, yang dalam sebulan terakhir, asing keluar sebesar Rp16,71 triliun, dengan tingkat aksi jual bersih asing atau foreign net sell sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) di angka Rp8,51 triliun.