Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo resmi ditetapkan untuk membawahi dan membina 24 perusahaan BUMN selama periode lima tahun ke depan 2024 – 2029.
Keputusan itu tertuang berdasarkan salinan Instruksi Menteri BUMN Republik Indonesia No. INS-1/MBU/11/2024 tentang Pelaksanaan Tugas Wakil Menteri Dalam Rangka Pembinaan Badan Usaha Milik Negara.
“Kepada Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Sdr. Kartika Wirjoatmodjo untuk melakukan tugas membantu menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan pembinaan BUMN dan perseroan terbatas,” tulis instruksi menteri, dikutip Kamis (21/11/2024).
Adapun, instruksi menteri tersebut mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan yakni 1 November 2024 dan secara resmi ditandatangani oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Kartika atau akrab disapa Tiko saat ini kembali menjabat Wakil Menteri di Kementerian BUMN dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pria kelahiran Surabaya, 18 Juli 1973 ini, memiliki jejak panjang di dunia keuangan dan perbankan Indonesia. Sebelum bergabung dengan Kementerian BUMN, Tiko sempat memimpin sejumlah institusi keuangan ternama.
Dia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) selama 2016 hingga 2019. Tiko juga sempat menduduki posisi sebagai Direktur Finance & Strategy di perusahaan yang sama pada tahun 2015-2016.
Sebelum di Bank Mandiri, Tiko merupakan Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2014-2015, serta Presiden Direktur & CEO di PT Indonesia Infrastructure Finance pada 2011-2013.
Tiko menamatkan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia pada 1996, dan melanjutkan studi dengan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Erasmus University Rotterdam pada 2001.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023, Tiko memiliki kekayaan Rp119,03 miliar yang terdiri atas tanah dan bangunan Rp70,9 miliar, alat transportasi dan mesin Rp4,3 miliar, serta surat berharga Rp24,69 miliar.
Dia turut memiliki harta bergerak lainnya Rp2,1 miliar, serta kas dan setara kas Rp17,39 miliar. Tiko juga memiliki total utang senilai Rp374,94 juta pada 2023.
Berikut portofolio BUMN yang dibawahi Kartika Wirjoatmodjo:
1. PT Pupuk Indonesia (Persero)
2. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
3. Perum Bulog
4. PT Hutama Karya (Persero)
5. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
6. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
7. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
8. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
9. PT Brantas Abipraya (Persero)
10. Perum Pembangunan Perumahan Nasional
11. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
12. PT Industri Kereta Api (Persero)
13. Perum DAMRI
14. PT Pertamina (Persero)
15. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
16. PT Pos Indonesia (Persero)
17. PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
18. Perum Perhutani
19. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
20. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
21. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
22. PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
23. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
24. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.