Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Tahan Saham DILD, Cek Kinerja Intiland Kuartal III/2024

Emiten properti pegangan Lo Kheng Hong PT Intiland Development Tbk. (DILD) mencetak laba bersih Rp285,13 miliar hingga kuartal III/2024, melonjak 185,70% YoY.
Emiten properti pegangan Lo Kheng Hong PT Intiland Development Tbk. (DILD) mencetak laba bersih Rp285,13 miliar hingga kuartal III/2024, melonjak 185,70% YoY. Bisnis/Arief Hermawan P
Emiten properti pegangan Lo Kheng Hong PT Intiland Development Tbk. (DILD) mencetak laba bersih Rp285,13 miliar hingga kuartal III/2024, melonjak 185,70% YoY. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti pegangan Lo Kheng Hong yakni PT Intiland Development Tbk. (DILD) mencetak kenaikan laba bersih hingga kuartal III/2024, meskipun performa pendapatan usaha melemah secara tahunan.

Melansir laporan keuangan akhir September 2024, dikutip Selasa (12/11/2024), Intiland membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,98 triliun atau menurun dari periode sama tahun lalu yang membukukan Rp3,35 triliun.

Lemahnya kinerja pendapatan DILD disebabkan oleh segmen penjualan kawasan industri, perumahan, dan high rise yang secara akumulasi menorehkan Rp1,33 triliun. Jumlah tersebut terkoreksi sebesar 52,12% year on year (YoY).

Adapun beban pokok perseroan turun 29,70% YoY menjadi Rp1,35 triliun sehingga laba kotor mencapai Rp620,56 miliar hingga kuartal III/2024. Capaian laba kotor Intiland tercatat melemah 56,30% secara tahunan.

Namun, setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, Intiland mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp285,13 miliar alias melonjak 185,70% YoY.

Dari sisi neraca keuangan, DILD memiliki aset Rp13,94 triliun hingga akhir September 2024 atau turun 4,52% year to date (YtD). Liabilitas juga melemah 11,40% YtD menjadi Rp7,14 triliun, sedangkan ekuitas naik 3,96% YtD ke Rp6,79 triliun.

Arus kas dan setara kas perseroan pada akhir September 2024 mencapai Rp846,23 miliar, tumbuh 8,96% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp776,67 miliar.

Di sisi lain, berdasarkan laporan daftar pemegang saham di atas 5% per Oktober 2024, investor kawakan Lo Kheng Hong masih menjadi salah satu pemegang saham Intiland dengan kepemilikan sebanyak 686.416.700 saham atau setara 6,62%.

Investor yang mendapatkan julukan Warren Buffett Indonesia tersebut menyatakan bahwa dirinya berencana untuk tetap mempertahankan saham DILD.

“Saya masih akan bertahan memegang saham Intiland,” ujarnya dikutip dari pemberitaan Bisnis.com yang terbit pada 5 November 2024. 

INTILAND USUNG PROYEK DI IKN

Dalam perkembangan lain, Intiland diketahui menjadi salah satu emiten properti yang akan menggelontorkan dana investasi dalam pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser, Kalimantan Utara.

Perseroan rencananya mengucurkan dana investasi sebesar Rp Rp3,8 triliun untuk mengembangkan tiga proyek di IKN Nusantara. Pengembangan tersebut akan dilakukan entitas anak perseroan yakni PT Adiwarna Harapan Nusantara.

Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara selaku entitas yang mempersiapkan proyek Intiland di IKN mengatakan, pengembangan proyek turut melibatkan PT Abdael Nusa dan CAMC Engineering Co, Ltd., perusahaan internasional asal China yang berkecimpung di bidang konstruksi.

Proyek pertama yang akan dibangun Intiland merupakan kawasan mixed-use bernama Grand Whiz Nusantara. Kawasan itu bakal mengintegrasikan fasilitas hotel, serviced apartment, area ritel, pusat olahraga, dan fasilitas food and beverage.

Proyek kedua, kata Theresia, adalah Nusantara Quarter, kawasan Transit-Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersial dengan akses transportasi publik.

Adapun pengembangan ketiga merupakan kawasan perumahan dengan fasilitas lapangan golf bernama Royale Nusantara Golf Resort & Residence.

“Kami akan membangun Grand Whiz Nusantara dulu karena itu adalah kebutuhan yang paling cepat dan TOD juga cepat. Namun, animo investor untuk pembelian rumah yang ada di kavling golf dan sebagainya juga cukup tinggi,” kata Theresia.

Saat ini, perseroan masih dalam tahap perencanaan pembangunan ketiga proyek. Diharapkan realisasi tersebut dapat berjalan dalam kurun dua tahun ke depan.

Sofyan A. Djalil, Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen Intiland, menyatakan bahwa proyek IKN Nusantara membuka peluang besar bagi pemerataan pembangunan, sekaligus menjadi langkah strategis Indonesia ke depan.

“Pembangunan IKN Nusantara adalah langkah strategis untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, bukan hanya sebuah pencapaian penting atau milestone bagi Indonesia,” tuturnya saat groundbreaking proyek Intiland di IKN.

_________

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper