Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (8/11/2024), usai The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Saham TLKM, INKP & CTRA turut direkomendasikan analis hari ini.
Pada penutupan perdagangan Kamis (7/11/2024), IHSG anjlok 1,90% atau 140 poin ke level 7.459,59. Indeks komposit bergerak pada rentang 7.243-7.386. Tercatat, nilai transaksi harian Bursa berada di level Rp12,71 triliun dengan volume saham yang diperjualbelikan mencapai 22,20 miliar saham.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dan breakdown support garis MA200 dengan volume rendah. Meski berpeluang untuk melakukan rebound, namun jika tidak mampu breakout garis MA200 maka IHSG berisiko untuk kembali melakukan koreksi dan melanjutkan fase bullish-nya.
"Namun jika mampu breakout garis MA200 maka IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA100," ujar Wafi dalam riset, Jumat (8/11/2024).
Pada perdagangan hari ini, Wafi menyebut range IHSG diperkirakan berada di kisaran 7.200 hingga 7.400.
Rekomendasi Saham Pilihan RHB Sekuritas hari ini adalah TLKM, INKP, PGAS dan CTRA.
Baca Juga
Telkom Indonesia (TLKM)
Saham TLKM terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis MA5 disertai volume. Jika mampu breakout
garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20.
- Buy jika breakout 2780 dengan target jual di 2900 hingga 3060. Cut loss di 2730.
Indah Kiat Pulp & Paper (INKP)
Saham INKP terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis MA5 disertai volume. Jika mampu breakout garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20.
- Buy jika breakout 7400 dengan target jual di 8050 hingga 8450. Cut loss di 7200.
Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Saham PGAS terlihat melakukan rebound dari support garis MA50 dan breakout resistance garis MA(20,100)
disertai volume. Selama diatas garis MA100 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.
- Buy area disekitar 1540 dengan target jual di 1615 hingga 1665. Cut loss di 1490.
Ciputra Development (CTRA)
Saham CTRA terlihat melakukan rebound dan menguji resistance garis MA5 disertai volume. Jika mampu breakout
garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20.
- Buy jika breakout 1205 dengan target jual di 1310 hingga 1420. Cut loss di 1135.
Sebagai informasi, Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir pada Kamis (7/11/2024) waktu setempat.
Melansir Reuters, Jumat (8/11/2024), The Fed memutuskan menurunkan suku bunga federal fund rate (FFR) pada level 4,50%-4,75%.
"Komite memutuskan untuk menurunkan kisaran target suku bunga sebesar seperempat poin menjadi 4,5% hingga 4,75%," kata Ketua The Fed, Jerome Powell dalam pernyataan usai pertemuan seperti dikutip dari FOMC, Jumat (8/11/2024).
Powell menjelaskan pemangkasan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi ketenagakerjaan yang secara umum mengalami perbaikan dan inflasi yang bergerak menuju target bank sentral AS yaitu 2%.
"Indikator terkini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan pesat. Sejak awal tahun, kondisi tenaga kerja secara umum telah mereda. Inflasi telah mengalami kemajuan menuju sasaran Komite sebesar 2%, tetapi masih agak tinggi," ujarnya.
Lebih lanjut, dalam pernyataannya Powell menyebutkan bahwa dalam menetapkan kebijakan moneter yang tepat, pihaknya akan terus memantau implikasi informasi yang masuk terhadap prospek ekonomi.
Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menjelaskan sentimen terhadap IHSG saat ini datang dari wait and see investor terhadap hasil FOMC the Fed, dan komentar the Fed tentang Presiden baru AS.
Cheril juga menjelaskan koreksi IHSG yang terjadi saat ini adalah akibat pasar yang masih mencermati kebijakan the Fed ke depannya.
"Pasar cukup terkejut juga karena selama ini survei menunjukkan kemenangan Harris," ujar Cheril.
Cheril juga memandang optimistis terhadap pergerakan IHSG. Dia menuturkan gerak IHSG sudah teruji dalam berbagai tren bearish, dan selalu rebound dalam jangka panjang.
"Jadi kalau koreksi justru menjadi kesempatan," tuturnya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.