Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2024: Laba Wijaya Karya Melaju Walau Pendapatan Lesu

WIKA membukukan pendapatan sebesar Rp12,54 triliun hingga kuartal III/2024, turun 16,78% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja pendapatan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) masih mengalami tekanan sepanjang Januari – September 2024. Namun demikian, di atas kertas perusahaan BUMN ini mampu mencetak laba bersih secara tahunan. 

Melansir Laporan Keuangan konsolidasi akhir September 2024, Rabu (6/11/2024), kinerja pendapatan emiten BUMN karya ini menurun 16,78% secara tahunan dari Rp15,07 triliun menjadi Rp12,54 triliun hingga kuartal III/2024.  

Koreksi itu disebabkan oleh segmen infrastruktur dan gedung yang meraih pendapatan Rp6,01 triliun, turun 25,67% year on year (YoY). Pendapatan segmen energi dan industrial plant ikut terkoreksi 19,32% secara tahunan menjadi Rp2,08 triliun.

Turunnya pendapatan WIKA juga diikuti oleh beban pokok yang menyusut dari Rp13,86 triliun menjadi Rp11,48 triliun. Hal itu membuat perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp1,06 triliun atau melemah 12,71% secara tahunan. 

Meski demikian, penurunan laba kotor masih ditambal oleh pendapatan lain-lain yang meraih Rp5,25 triliun. Mayoritas nilai tersebut berasal dari keuntungan restrukturisasi dengan nilai mencapai Rp4,48 triliun. 

Alhasil, WIKA meraih laba usaha Rp3,94 triliun atau berbalik dari rugi Rp3,66 triliun. Emiten konstruksi pelat merah ini juga mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp728,05 miliar sepanjang Januari – September 2024. 

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lain, WIKA meraih laba yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp741,43 miliar per kuartal III/2024. Perolehan ini berbalik dari posisi tahun lalu yang menorehkan kerugian Rp5,84 triliun. 

Dari sisi neraca keuangan, WIKA membukukan aset Rp66,98 triliun hingga September 2024 atau naik 1,52% year to date (YtD). Adapun liabilitas menguap 10,08% YtD menjadi Rp50,72 triliun dan ekuitas melonjak 214,47% YtD ke Rp16,26 triliun.

Arus kas dan setara kas perseroan pada akhir periode September 2024 mencapai Rp5,6 triliun, melesat 214,47% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp1,78 triliun.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan perseroan turut memperbaiki kolektibilitas piutang hingga 30,4% atau dari posisi Rp9,50 triliun pada tahun lalu menjadi Rp6,61 triliun per kuartal III/2024.

“Selain itu, WIKA juga terus berupaya maksimal untuk melakukan pembayaran kepada mitra kerja, sehingga utang usaha perseroan tercatat menurun hingga 50,7% di periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Di samping itu, current ratio WIKA naik menjadi 191,8% dengan rasio solvabilitas seperti rasio utang berbunga terhadap ekuitas dan debt to equity ratio (DER) turun menjadi 2,18 kali dan 3,12 kali dari posisi sebelumnya 3,10 kali dan 5,07 kali. 

Agung mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah mendukung upaya penyehatan WIKA, baik kepada lembaga keuangan atas selesainya proses restrukturisasi keuangan maupun pemerintah yang telah memperkuat struktur permodalan WIKA.

“Dengan meningkatkan tata kelola, perkuatan manajemen risiko, keunggulan eksekusi proyek, fokus terhadap likuiditas serta pengelolaan struktur modal kerja yang baik, perseroan akan mampu menjaga nilai kompetitifnya di masa mendatang,” ucapnya.

___________________

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper