Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong Blak-blakan Alasan Tambah Saham di PGN (PGAS)

Lo Kheng Hong menambah kepemilikan sahamnya di PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) pada akhir Agustus 2024.
Investor Senior Lo Kheng Ho. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor Senior Lo Kheng Ho. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Investor kawakan Lo Kheng Hong membeberkan alasannya kembali mengakumulasi saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN.

Selain valuasi perusahaan yang masih murah, Lo Kheng Hong turut menyoroti laba perusahaan gas negara itu yang tumbuh positif beberapa tahun terakhir.

Apalagi, kata dia, PGN belakangan berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk US$186,6 juta untuk periode semester I/2024.

“Perusahaannya kan bagus wonderful company labanya kan gede US$186,6 juta,” kata Lo Kheng Hong saat ditemui di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Seperti diketahui, investor yang dijuluki Warren Buffett Indonesia itu kembali memperbesar kepemilikannya di PGAS memasuki paruh kedua tahun ini.

Tercatat, Lo Kheng Hong menambah 44,78 juta lembar saham pada periode akhir Agustus 2024 menjadi 194.746.800 (194,76 juta) lembar atau setara dengan 0,80%.

Dengan jumlah kepemilikan itu, Lo Kheng Hong saat ini menjadi pemegang saham PGAS terbesar ke-7. Posisi itu berada di atas perusahaan manajemen aset terbesar di dunia BlackRock Inc.

BlackRock masuk ke daftar 10 besar pemegang saham PGAS dan menempati posisi ke-8. Perusahaan yang dinahkodai oleh Larry Fink Cs itu mengempit 175.434.700 (175,43 juta) lembar atau setara dengan 0,72% per akhir Agustus 2024.

Sebelumnya, Lo Kheng Hong memegang 149.978.100 (149,97 juta) atau setara dengan 0,62% saham PGAS pada akhir April 2024.

Di sisi lain, dia menuturkan belum berencana untuk membeli saham di sektor teknologi dan kesehatan. Dia masih berfokus pada dua sektor seperti perbankan dan komoditas.

“Saya sukanya itu, belum ada rencana ke lain karena valuasinya tinggi price earning ratio-nya tinggi-tinggi,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, PGN membukukan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk US$186,6 juta untuk periode semester I/2024.

Nilai tersebut lebih tinggi 28,4% dibandingkan laba bersih PGAS pada semester I/2023 senilai US$145,32 juta. Sepanjang Januari-Juni 2024, PGAS mengantongi pendapatan konsolidasi sebesar US$1,84 miliar, laba operasi sebesar US$293,2 Juta, dan EBITDA sebesar US$578,1 juta.

Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mengatakan capaian tersebut merupakan upaya perseroan untuk memberikan nilai terbaik bagi pemegang saham sembari tetap menyediakan pasokan gas yang stabil bagi pelanggan.

“Pencapaian ini merupakan realisasi upaya kami untuk secara berimbang menyediakan layanan gas bumi bagi pelanggan serta memberikan value yang terbaik bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan terkait,” kata Arief lewat keterangan resmi, Selasa (27/8/2024).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper