Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Saham BCA (BBCA) Jelang Penantian Dividen Interim 2024

Di atas kertas, besaran dividen interim BBCA berpotensi menguat seiring kinerja positif yang diraih pada semester I/2024.
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank BCA di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank BCA di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas analis mempertahankan pandangan positif terhadap prospek saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di tengah komitmen perusahaan untuk membagikan dividen interim pada pengujung tahun ini. 

BBCA merupakan salah satu perusahaan yang royal membagikan keuntungan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Bank dengan logo bunga cengkih ini tidak pernah absen menebar dividen interim sejak 2004. 

Direktur Keuangan BBCA Vera Eve Lim menyampaikan bahwa manajemen berencana kembali membagikan dividen interim pada Desember 2024. Adapun, jumlah dividen yang akan ditebar masih dalam tahap pembahasan. 

“Iya [bulan Desember], tapi besarnya masih dibahas,” ucap Vera saat ditemui awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/10/2024) malam. 

Di atas kertas, besaran dividen interim BBCA berpotensi menguat seiring kinerja positif yang diraih pada semester I/2024. Sepanjang periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih senilai Rp26,9 triliun atau naik 11% year-on-year (YoY). 

Penyaluran kredit juga meningkat 15,5% secara tahunan menjadi Rp850 triliun, dengan pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) tembus Rp39,9 triliun. Nilai itu tumbuh 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara itu, sebagai gambaran, dividen interim BBCA terus meningkat setidaknya dalam kurun 4 tahun terakhir. Pada 2020, perseroan menetapkan dividen interim sebesar Rp19,6 per saham, dan naik menjadi Rp25 per saham per 2021.

Jumlah dividen interim BBCA kemudian mencapai Rp35 per saham pada 2022, dan menjadi Rp42,5 per saham pada tahun lalu. Pembagian dividen terakhir tersebut dibayarkan kepada pemegang saham pada 20 Desember 2023. 

Di tengah potensi peningkatan dividen interim, konsensus analis di meja Bloomberg mempertahankan pandangan positif untuk prospek BBCA ke depan.

Berdasarkan data Bloomberg Terminal, sebanyak 32 dari 35 analis menyematkan rekomendasi beli untuk BBCA dengan target saham 12 bulan ke depan diperkirakan mencapai Rp11.622. Banderol ini mencerminkan potensi return 11,8%. 

Sejumlah satu analis dengan rekomendasi beli adalah Analis Maybank Sekuritas Jeffrosenberg Chen Lim yang memasang target harga Rp11.675. Adapun, Erni M. Siahaan, analis Ciptadana Sekuritas menetapkan target Rp11.600 untuk BBCA. 

Analis Senior Bloomberg Intelligence Sarah Jane Mahmud memandang BBCA akan mempertahankan keunggulannya dalam hal profitabilitas. Konsensus memperkirakan return on asset (ROA) perseroan akan mencapai 3,7% pada 2024. 

“Sebagai pemberi pinjaman sektor swasta terbesar di Indonesia, pertumbuhan pinjaman BCA diperkirakan tetap kuat, mencapai angka satu digit yang tinggi tahun ini, didominasi oleh segmen korporasi-komersial,” ujarnya dikutip dari Bloomberg

 

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper