Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 8 Oktober 2024

IHSG berisiko berbalik melemah ke level 7.347 pada perdagangan awal pekan hari ini, Selasa (8/10/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini.
IHSG berisiko berbalik melemah ke level 7.347 pada perdagangan awal pekan hari ini, Selasa (8/10/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG berisiko berbalik melemah ke level 7.347 pada perdagangan awal pekan hari ini, Selasa (8/10/2024). Sejumlah saham turut direkomendasikan analis hari ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko berbalik melemah menuju level 7.347 pada perdagangan hari ini, Selasa (8/10/2024), usai parkir di zona hijau kemarin. Saham INCO, SIDO hingga SRTG turut direkomendasikan analis hari ini.

Tim analis MNC Sekuritas menyatakan IHSG menguat tipis 0,11% ke level 7.504 pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (7/10/2024), disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan IHSG pun sempat break dari area support terdekatnya di 7.454. Saat ini, posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (c) dari wave [ii] atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah.

"Hal tersebut berarti, IHSG masih rawan bergerak terkoreksi kembali untuk menguji rentang 7.347-7.454," kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset harian.

Adapun, pada perdagangan hari ini, MNC sekuritas menyebut level support IHSG akan berada di kisaran 7.454, 7.374, sedangkan level resistansi berada pada rentang 7.598, 7.726.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah INCO, SIDO, TKIM dan SRTG.

Sementara itu, Equity Analis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi mengatakan pada pekan ini IHSG akan dibayangi oleh 3 sentimen utama, yakni data inflasi AS, kelanjutan perang di Timur Tengah dan Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia.

Terkait sentimen data inflasi AS. Pada pekan ini pasar akan fokus pada data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis, 10 Oktober 2024 pukul 19.30 WIB. Data ini akan sangat memengaruhi kebijakan The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya khususnya untuk meeting di November dan Desember 2024 mendatang.

"Data inflasi AS pada bulan Agustus berada di angka 2,5% (yoy) dan diproyeksikan turun ke 2,3% (yoy) mendekati target The Fed di 2%. Sehinggga jika nanti data yang dirilis sesuai dengan ekspektasi pasar atau lebih rendah, tentunya akan menjadi katalis positif bagi pasar," kata Imam dalam risetnya, Minggu (6/10/2024).

Selain data inflasi tahunan, imbuh Imam, data inflasi bulanan AS juga tidak kalah penting untuk melihat progress dalam time frame yang lebih pendek, dimana inflasi bulanan AS diproyeksikan akan turun ke 0,1% (MoM) dari periode sebelumnya di 0,2%(MoM).

Selanjutnya masih ada sentimen kelanjutan perang di Timur Tengah. Ketegangan yang terjadi di Timur Tengah masih menjadi topik yang perlu diperhatikan pada pekan ini.

Hingga Minggu, 6 Oktober 2024, masih terjadi serangan beruntun yang melanda pinggiran selatan Beirut. Serangan ini terjadi setelah beberapa hari pengeboman oleh Israel terhadap pinggiran Beirut yang dianggap sebagai benteng bagi kelompok bersenjata Hezbollah yang didukung Iran, yang mengakibatkan kematian pemimpin mereka, Sayyed Hassan Nasrallah.

"Berlanjutnya perang ini berpotensi membuat harga minyak naik lagi dan ada probability dapat mempengaruhi laju inflasi sehingga menjadi sentimen yang buruk bagi ekonomi. Namun di sisi lain, emiten-emiten yang bergerak di industi migas akan diuntungkan atas kenaikan harga minyak ini," tambah Imam.

Sementara itu dari sentimen domestik, Indonesia akan merilis data Consumer Confidence atau Indeks Keyakinan Konsumen, data ini dapat menjadi rujukan untuk melihat bagaimana point of view konsumen terhadap beberapa indikator seperti kondisi ekonomi saat ini, prospek ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, dan ekspektasi pendapatan untuk saat ini dan 6 bulan kedepan.

"Jika data ini naik akan menjadi sentimen positif bagi pasar karena pertumbuhan ekonomi Indonesia >50% porsinya berasar dari consumption atau rumah tangga," pungkas Imam.

Berkaca pada data-data ekonomi dan sejumlah sentimen, IPOT merekomendasikan saham BUMI, ICBP, hingga LSIP.

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

12:24 WIB
IHSG sesi I menguat 0,37%

IHSG sesi I ditutup menguat 0,37% atau 28,11 poin menuju level 7.532,25.

Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak pada rentang 7.449,47-7.553,06.

Sebanyak 209 saham menguat, 323 melemah dan 247 saham stagnan.

11:00 WIB
IHSG menguat tipis

IHSG  menguat tipis 0,01% atau 0,58 poin menuju level 7.504,72 pukul 10.00 WIB

Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak pada rentang 7.449,47-7.553,06

09:00 WIB
IHSG dibuka merah

IHSG dibuka melemah 0,32% atau 24,14 poin menuju level 7.479,99 pada awal perdagangan Selasa (8/10/2024).

Sebanyak 164 saham menguat, 117 melemah dan 223 saham stagnan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper