Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bukit Asam (PTBA) Bicara Prognosa Produksi & Harga Batu Bara

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menargetkan prognosa produksi batu bara akhir tahun sesuai dengan RKAB di level 41,3 juta ton.
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA)  di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA —  Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) Arsal Ismail mengatakan prognosa produksi batu bara perseroan sampai akhir 2024 sesuai dengan rencana kerja anggaran dan biaya (RKAB).

Arsal mengatakan produksi batu bara sampai akhir tahun ini bakal berada di kisaran 41,3 juta ton. Sementara itu, prognosa penjualan berada di kisaran 43,1 juta ton serta angkutan 33,7 juta ton.

“Produksi sampai sekarang tetap sesuai dengan RKAB kita, sesuai dengan prognosa sampai akhir tahun,” kata Arsal saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Di sisi lain, Arsal mengatakan, harga batu bara belakangan mulai terkerek naik memasuki kuartal ke-4 2024. Dia berharap harga batu bara bakal relatif stabil sampai akhir tahun ini.

“Alhamdullilah sedikit membaik dibandingkan triwulan ketiga kemarin, kami berharap kondisi harga ini relatif stabil,” kata dia.

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan produksi batu bara PTBA sekitar 151,3 juta ton dalam 3 tahun mendatang.

Sepanjang paruh pertama 2024, PTBA mencatat laba bersih Rp2,03 triliun. Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (1/8/2024), Bukit Asam membukukan pendapatan Rp19,64 triliun atau naik 4,15% dari posisi Rp18,58 triliun per Juni 2023.

Kendati demikian, beban pokok pendapatan PTBA naik 10,02% secara tahunan menjadi Rp16,23 triliun pada semester I/2024.

Pos yang mengalami kenaikan antara lain jasa penambangan dari Rp4,42 triliun menjadi Rp5,03 triliun dan jasa angkutan batu bara dari Rp4,05 triliun menjadi Rp4,36 triliun.

Sejalan dengan kenaikan beban pokok pendapatan, laba bruto PTBA tergerus 16,96% yoy menjadi Rp3,40 triliun per akhir Juni 2024.

Di sisi lain, PTBA melaporkan volume produksi batu bara 18,76 juta ton pada semester I/2024.  Jumlah itu turun dari 18,8 juta ton untuk periode yang sama tahun lalu.

Kendati demikian, PTBA melaporkan volume penjualan batu bara 20,05 juta ton pada semester I/2024. Rapor tersebut mencerminkan pertumbuhan 15% secara tahunan.

Adapun, ekspor batu bara PTBA tercatat naik 20% secara tahunan menjadi 8,48 juta ton.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper