Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Kerja Sama Co-Generation 230 MW Bersama PLN

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menandatangani Consortium Agreement of Co-generation Coperation bersama dengan PT PLN Indonesia Power.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Menteri Energi dan Perminyakan Kenya James Opiyo Wandayi seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi (kiri) menyerahkan cendera mata kepada Menteri Energi dan Perminyakan Kenya James Opiyo Wandayi seusai penandatanganan kerja sama di sela-sela Indonesia-Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten grup BUMN, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menandatangani Consortium Agreement of Co-generation Coperation bersama dengan PT PLN Indonesia Power. 

Pembentukan konsorsium PGEO bersama dengan anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas yang ada di beberapa pembangkit panas bumi PGE lewat proses co-generation.

Potensi tambahan setrum panas bumi lewat program co-generation itu mencapai 230 megawatt (MW). 

“PGE sebagai main engine pengembangan sektor panas bumi berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak,” kata Direktur Utama PGEO Julfi Hadi lewat siaran pers, Senin (23/9/2024). 

Penandatanganan konsorsium itu dilakukan PGEO bersama dengan PLN Indonesia Power saat pergelaran Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 pekan lalu. 

Tahap awal kerja sama co-generation akan menambah kapasitas sebesar 45 MW untuk proyek di PLTP Lahendong Binary Unit (15 MW) dan PLTP Ulubelu Binary Unit (30MW), dengan nilai investasi mencapai US$165 juta. 

“Melalui kolaborasi dan teknologi terkini, kita dapat memaksimalkan potensi energi panas bumi Indonesia,” kata Julfi. 

Saat itu, PGEO turut menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Geothermal Development Company (GDC), sebuah badan usaha milik Pemerintah Kenya. 

PGEO dan GDC berkolaborasi untuk menjajaki pengembangan lapangan panas bumi Suswa. Proyek di Kenya ini memiliki potensi kapasitas mencapai 100 MW. 

Seperti diberitakan sebelumnya, PGEO bakal menggenjot serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada paruh kedua tahun ini. 

Rencananya, belanja modal bakal disalurkan untuk sejumlah proyek pengembangan seperti di Lumut Balai Unit 1 & 2, proyek Hululais, Lahendong Unit 7 & 8, Kamojang, Ulubelu, dan Proyek Kotamabagu. 

“Kami yakin bahwa pengembangan organik akan menyerap sebagian besar capex yang telah kami alokasikan sebelumnya,” kata Julfi saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2024). 

Seperti diketahui, serapan capex selama semester I/2024 baru mencapai US$51,96 juta atau setara dengan Rp839,15 miliar (asumsi kurs Rp16.150 per dolar AS).

Serapan anggaran belanja itu mengambil porsi 21,03% dari keseluruhan alokasi capex PGEO pada tahun ini sebesar US$247 juta atau sekitar Rp3,98 triliun. 

Selama periode tersebut, serapan capex tersalur untuk pengembangan bisnis sebesar US$28,87 juta untuk proyek Lumut Balai unit 1 & 2, proyek Hululais, eksplorasi Kotamabagu, eksplorasi Lahendong unit 7 & 8, serta proyek eksplorasi WK baru dan yang sudah ada.

Selain itu, belanja pengembangan non-bisnis sebesar US$23,09 juta untuk pemeliharaan  di lokasi Kamojang, Lahendong, Ulubelu, Karaha, Sibayak, dan Lumut Balai. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper