Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Astra Otoparts (AUTO) Manfaatkan Momentum Suku Bunga Rendah

Emiten komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) berharap tuah penurunan suku bunga acuan akan mengerek kinerja bisnis.
Emiten komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) berharap tuah penurunan suku bunga acuan akan mengerek kinerja bisnis./astraotoparts.com
Emiten komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) berharap tuah penurunan suku bunga acuan akan mengerek kinerja bisnis./astraotoparts.com

Bisnis.com, JAKARTA — Momentum penurunan suku bunga acuan dinilai mampu mendongkrak kinerja penjualan otomotif domestik. Emiten komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) pun berharap tuah penurunan suku bunga acuan akan mengerek kinerja bisnis.

Era suku bunga rendah memang telah dimulai sejak pekan lalu. Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 September 2024, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 6%. Hal itu menjadi penurunan suku bunga pertama sejak Agustus 2022.

Selain itu, bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed menurunkan suku bunga acuannya 50 basis poin ke level 4,75%-5,0%.

Direktur Astra Otoparts Sophie Handili mengatakan era suku bunga rendah diharapkan dapat memberikan angin segar untuk pertumbuhan ekonomi ke depan. "Khususnya pertumbuhan daya beli masyarakat untuk sektor otomotif yang tentunya juga beriringan dengan tumbuhnya bisnis kami," katanya kepada Bisnis pada Senin (23/9/2024).

Adapun, strategi mendongkrak kinerja bisnis hingga akhir tahun pun disiapkan AUTO. Perseroan misalnya terus mendorong ekspor dari bisnis manufaktur maupun perdagangan agar terus bertumbuh sampai akhir tahun ini.

Menilik laporan keuangan semester I/2024, penjualan ekspor komponen Astra Otoparts memang mengalami kenaikan 54,29% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp819,01 miliar.

Sejauh ini, kegiatan distribusi komponen otomotif perseroan meliputi dalam dan luar negeri, termasuk Asia, Timur Tengah, Amerika, Eropa dan Afrika. Ke depan, tidak menutup kemungkinan perseroan akan menambah negara tujuan ekspor baru.

"Selain itu, dari sisi bisnis trading, kami akan menambah jumlah gerai retail untuk memperkuat jaringan distibusi bisnis perdagangan kami," ujar Sophi.

Adapun, hingga semester I/2024, total pendapatan AUTO turun tipis 2% yoy menjadi Rp9,19 triliun. Namun, AUTO telah mencatatkan kinerja laba bersih yang melejit 26,48% yoy menjadi Rp1,01 triliun pada semester I/2024.

Seiring dengan kinerja AUTO, penjualan otomotif di Indonesia memang masih mengalami pelemahan. Sepanjang Agustus 2024, penjualan mobil nasional mencapai 76.304 unit, turun 14,19% yoy.

Sementara, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan penurunan suku bunga acuan akan memberikan katalis positif bagi industri otomotif. 

"Penurunan suku bunga acuan memberikan benefit reducing borrowing cost dan meningkatkan permintaan kredit serta mendorong penjualan produk otomotif," ujar Nafan kepada Bisnis pada pekan lalu (18/9/2024).

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper