Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Moncer, Bos PGAS Ungkap Bocoran Dividen

Direktur Utama PGN (PGAS) Arief S. Handoko memberi sinyal dividen PGAS pada tahun ini sejalan dengan kenaikan laba bersih perusahaan.
pgn, pgas
pgn, pgas

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN Arief S. Handoko mengatakan pertumbuhan laba bersih sepanjang paruh pertama 2024 ditopang oleh kontribusi pendapatan dari sektor LNG trading dan transmisi gas. 

PGAS berhasil mencatat laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk US$186,6 juta untuk periode semester I/2024. Nilai itu lebih tinggi 28,4% dibandingkan dengan laba bersih PGAS pada semester I/2023 sebesar US$145,32 juta. 

“Pendapatan perseroan selama 6 bulan pertama, terutama dikontribusikan segmen LNG trading dan transmisi gas,” kata Arief saat Public Expose Kinerja Konsolidasi Semester I/2024 secara daring, Kamis (17/9/2024). 

Sepanjang Januari-Juni 2024, PGAS mengantongi pendapatan konsolidasi sebesar US$1,84 miliar, laba operasi sebesar US$293,2 Juta, dan EBITDA sebesar US$578,1 juta. 

Seperti diketahui, segmen pendapatan baru dari bisnis LNG Trading itu menyumbang sebesar US$93,7 juta sepanjang paruh pertama tahun ini. 

Sementara itu, bisnis transmisi gas mencatat pendapatan sebesar US$14,4 juta, dan transmisi minyak US$0,9 juta. 

Secara kinerja operasi, penyaluran volume niaga gas bumi tercatat 841 billion british thermal unit per day (BBtud) dan transmisi 1.479 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Di sisi lain, untuk kinerja dari beberapa anak perusahaan atau afiliasi yang turut berkontribusi di antaranya adalah lifting migas sebesar 3,9 juta barel setara minyak (MMBOE), proses LPG 19.000 ton, dan transmisi minyak bumi 27,4 MMBOE.

Pada bisnis di bidang LNG, volume penyaluran Terminal Usage Agreement (TUA) 65 BBtud, regasifikasi 133 BBrud dan LNG trading 50 BBtud. Khusus untuk LNG trading merupakan pencapaian baru yang mulai berjalan sejak tahun ini.

Pada semester I/2024, PGN mengoptimalkan pemanfaatan gas domestik melalui penyaluran 1 kargo LNG dari Tangguh atau sekitar 3.000 BBTU. 

Untuk jumlah pelanggan yang dilayani PGN jumlah yang tercatat pada akhir semester I/2024 adalah sebanyak 3.154 sektor industri dan komersial, 2.017 pelanggan kecil, dan 816.063 pelanggan rumah tangga yang tersebar di seluruh wilayah operasi PGN. 

“Kami dapat menjaga profitabilitas konsolidasi yang sangat penting menjaga kemampuan perseroan untuk berinvestasi dan bertumbuh secara berkelanjutan,” kata Arief. 

Berkaca pada kinerja yang apik sepanjang paruh pertama 2024, Arief mengatakan perseroan berkomitmen untuk menjaga imbal hasil yang menarik bagi investor. 

Dia mengatakan perseroan konsisten memberikan dividen dengan rasio atau dividend payout ratio di atas 60% selama tiga tahun terakhir. 

Adapun, dia menambahkan, dividend yield PGAS relatif menarik di atas 6%, sempat menyentuh level tertinggi mendekati 10% pada periode 2022. 

“Kami akan terus mempertahankan nilai tambah bagi para pemegang saham pada tahun berikutnya,” katanya.

Dalam 10 tahun terakhir, PGAS konsisten membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Meski begitu, nilai dividen per saham perseroan cenderung menurun.

Untuk tahun buku 2013, dividen per saham PGAS mencapai Rp210,4. Sejak itu, nilainya tidak pernah lagi melampaui Rp200 per saham. 

Secara historis, dividen per saham PGAS 3 tahun terakhir tercatat sebesar Rp124,4 pada 2021, Rp141,1 pada 2022, dan Rp148,3 pada 2023. 

Laba Bersih Moncer, Bos PGAS Ungkap Bocoran Dividen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper