Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilah-pilih Saham Pelat Merah di Tengah Katalis Dividen BUMN 2025

Sejumlah saham pelat merah direkomendasikan analis seiring peningkatan target setoran dividen BUMN 2025, yang diharapkan sejalan dengan kinerja laba bersih.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sederet saham pelat merah direkomendasikan analis seiring adanya katalis dari rencana peningkatan target setoran dividen BUMN pada 2025.

Menteri BUMN Erick Thohir, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (2/9/2024) mengatakan Badan Anggaran alias Banggar menetapkan target dividen tahun depan sebesar Rp90 triliun. Nilai ini naik 4,85% dibandingkan setoran 2024 yakni Rp85,84 triliun. 

Nilai dividen tersebut juga melampaui target di Nota Keuangan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Dalam rancangan ini, pendapatan pos kekayaan negara dipisahkan yang berasal dari dividen BUMN ditaksir mencapai Rp86 triliun. 

Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa kenaikan setoran dividen diharapkan sejalan dengan peningkatan kinerja laba BUMN. 

“Pemberian dividen diharapkan meningkatkan juga kinerja laba dari para BUMN. Hal ini tentunya dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham BUMN ke depan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis pada Selasa (3/9/2024). 

Akan tetapi, kata Reza, pelaku pasar juga mengetahui bahwa perolehan laba terbesar BUMN tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semisal, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang mengakumulasikan laba bersih Rp60,4 triliun pada 2023. 

Selanjutnya ada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang mencetak laba bersih Rp55,1 triliun, holding BUMN pertambangan MIND ID yang meraih laba Rp27,5 triliun, dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membukukan Rp24,5 triliun.

“Untuk emiten BUMN, ada BBRI, BMRI dan TLKM untuk tiga besarnya. Pelaku pasar dapat mempertimbangkan ketiga saham ini, tetapi juga perlu dilihat dari sisi volume perdagangannya untuk market timing masuk ke saham-saham tersebut,” tutur Reza.

Dihubungi terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan jika Federal Reserve atau The Fed merealisasikan pemangkasan suku bunga pada September 2024, maka hal tersebut berpotensi meningkatkan likuiditas di pasar modal. 

Dengan proyeksi tersebut, Mirae Asset Sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan target harga Rp1.525 per saham. Adapun PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) meraih rekomendasi maintain buy dengan target Rp2.960.

Rekomendasi beli juga diberikan kepada saham perbankan pelat merah, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI dengan target harga Rp5.775, BBRI di level Rp5.400, BMRI dipatok Rp7.800, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Rp3.000 per saham. 

Dari lantai bursa, IDXBUMN20 ditutup melemah 0,79% ke level 405,91 pada perdagangan Selasa (3/9). Penurunan ini seiring dengan laju IHSG yang melemah 1,01% menuju 7.616.

Meski demikian, data Bloomberg Terminal menunjukkan IDXBUMN20 mampu menorehkan pertumbuhan sebesar 5,33% selama periode 1 – 30 Agustus 2024. Kenaikan tersebut ditopang oleh saham BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, ANTM, BBTN, dan SMGR.

--------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper