Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Erick Thohir Penuhi Target Dividen BUMN Rp90 Triliun di 2025

Erick Thohir bakal menginstruksikan langkah efisiensi kepada seluruh BUMN agar target dividen sebesar Rp90 triliun pada 2025 dapat terwujud.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir siap meracik strategi untuk memenuhi target setoran dividen yang dipatok Rp90 triliun pada 2025, jauh lebih tinggi dari target 2024 dan rancangan postur anggaran fiskal sebelumnya.

Erick mengatakan target setoran dividen itu lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 yang dipatok Rp85,84 triliun. Meski diakui cukup berat, dia bakal menginstruksikan perusahaan pelat merah untuk melakukan efisiensi agar target dapat terwujud.

"Memang kami harus lakukan efisiensi lagi menyeluruhnya. Mungkin banyak pihak pasti tidak suka, karena tidak mungkin kenaikan ini hanya tergantung daripada peningkatan laba," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).

Ketua Umum PSSI ini menuturkan bahwa kinerja keuangan BUMN sejatinya sudah berada di jalur positif. Hal itu tecermin dari jumlah perusahaan pelat merah yang sudah termasuk dengan holding, hanya 7 BUMN yang masih membukukan kerugian.

"Artinya, kalau 47 BUMN, kurang lebih ini 15%. Jadi ya, sudah menuju area yang baik. Peningkatan good corporate governance kita harus terus lakukan," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, setoran dividen BUMN 2025 juga lebih besar dari target yang tertuang di  Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Dalam rancangan ini, pendapatan pos kekayaan negara dipisahkan dari dividen BUMN mencapai Rp86 triliun.

Terkait dengan realisasi tahun ini, Kementerian Keuangan melaporkan total setoran dividen perusahaan pelat merah yang masuk ke dalam pos kekayaan negara dipisahkan sudah mencapai Rp60,1 triliun pada semester I/2024.

Berdasarkan laporan Pelaksanaan APBN Semester Pertama Tahun Anggara 2024, disebutkan setoran dividen BUMN pada semester I/2024 meningkat 41,8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp42,4 triliun.

“Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kenaikan setoran dividen BUMN, baik dari sektor perbankan maupun nonperbankan atas peningkatan kinerja keuangan BUMN,” tulis laporan Kementerian Keuangan.

Sementara itu, setoran dividen pada paruh pertama tahun ini juga telah memenuhi 70% dari target dividen BUMN yang ditetapkan sebesar Rp85,84 triliun sepanjang 2024.

Kementerian Keuangan memperkirakan kinerja positif pendapatan kekayaan negara dipisahkan akan terus berlanjut hingga semester II/2024 dengan dukungan setoran dividen BUMN.

Atas keyakinan tersebut, prognosis pendapatan kekayaan negara dipisahkan pada semester II/2024 diperkirakan mencapai Rp25,74 triliun atau 30% dari APBN Tahun Anggaran 2024.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper