Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Cat Avian (AVIA) Milik Crazy Rich Hermanto Tanoko Terbakar

Salah satu gudang cat milik Crazy Rich Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) mengalami kebakaran.
Presiden Komisaris PT Avia Avian Hermanto Tanoko./Instagram
Presiden Komisaris PT Avia Avian Hermanto Tanoko./Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu gudang cat milik Crazy Rich Hermanto Tanoko PT Avia Avian Tbk. (AVIA) mengalami kebakaran. Manajemen mengklaim operasional tidak mengalami gangguan. 

Corporate Secretary Avia Avian Hera Septi Astuti menjelaskan gudang bahan baku solvent AVIA yang berlokasi di Sidoarjo mengalami kebakaran Kamis (25/7/2024). Kebakaran terjadi dini hari saat tidak ada aktivitas sehingga tidak terdapat korban jiwa. 

“Kebakaran hanya terjadi di gedung penyimpanan bahan baku solvent, sehingga tidak memberikan gangguan terhadap kegiatan produksi lainnya,” kata Hera dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (27/7/2024). 

Hera juga mengklaim saat ini semua aktivitas produksi dan pengiriman berlangsung normal dan tidak mengalami gangguan akibat peristiwa kebakaran tersebut. 

Avian yang merupakan produsen cat yang menggunakan berbagai bahan kimia, kata Hera, AVIA menerapkan berbagai kebijakan pencegahan untuk mengantisipasi kejadian serupa. 

Setiap pabrik dilengkapi dengan sistem alarm kebakaran serta detektor asap dan panas sehingga kebakaran dapat segera terdeteksi. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Saat ini, AVIA memiliki dua pabrik yang sedang beroperasi. Pabrik Sidoarjo memiliki luas 11 hektar dengan kapasitas produksi lebih dari 213.000 metrik ton per tahun. Salah satu fasilitasnya adalah penyediaan pompa hydrant dengan kapasitas 1500 galon per menit, 36 pilar box hydrant, dan 325 unit alat pemadam api ringan. 

Pabrik lainnya adalah pabrik Serang yang memiliki luas kurang lebih 4 hektar dengan kapasitas produksi lebih dari 72.000 metrik ton per tahun. Pabrik ini berfokus pada produksi resin, cat berbahan dasar solvent, cat berbahan dasar air, dan mortar. Saat ini, kapasitas pabrik sudah mencapai di atas 60%, atau sekitar 172.000 metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper