Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Pede Raup Rp1 Triliun dari SR021 yang Bakal Meluncur

BNI (BBNI) optimis dapat meraup Rp1 triliun dari penjualan SR021.
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga mencari informasi mengenai Surat Berharga Negara (SBN) jenis Sukuk Tabungan Seri ST010 di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) optimistis mampu meraup penjualan sebesar Rp1 triliun dari Surat Berharga Negara (SBN) ritel, yakni Sukuk Ritel seri SR021 yang estimasinya akan meluncur pada Agustus 2024.

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia menjelaskan beberapa faktor yang diprediksi menjadi pendorong larisnya penjualan SR021, baik dari global maupun domestik.

"Dengan melihat positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan data-data ekonomi yang solid, kami menargetkan penjualan SR021 pada angka di atas Rp 1 triliun," ujar Henny kepada Bisnis, dikutip Selasa (23/7/2024).

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp9.026,2 triliun pada Juni 2024. Posisi M2 tersebut tumbuh sebesar 7,8% secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih tinggi dari pertumbuhan pada Mei 2024 sebesar 7,6% YoY.

Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit [M1] sebesar 7,0% YoY dan uang kuasi sebesar 7,7% YoY.

Henny mengatakan ke depannya BNI melihat adanya potensi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI), hal ini sejalan dengan mulai melunaknya angka inflasi di Amerika Serikat (AS) dan potensi penurunan suku bunga The Fed tahun ini. 

Sejauh ini, Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga di level 6,25%, sedangkan Bank Sentral AS The Fed juga menahan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% dan mengisyaratkan satu kali pemangkasan tahun ini.

Adapun, laju inflasi AS yang secara tak terduga melambat pada Juni 2024 memberikan angin segar kepada harapan pemangkasan suku bunga The Fed September mendatang.

Mengacu Bloomberg, indeks harga konsumen inti, yang tidak termasuk biaya pangan dan energi, hanya naik 0,1% dari periode Mei. Ini merupakan laju terlemah sejak Agustus 2021. Secara tahunan, inflasi inti AS mencapai 3,3%. Level inflasi ini disebut yang terendah dalam 3 tahun terakhir. 

Sementara itu, indeks harga konsumen utama mencatatkan deflasi 0,1% secara bulanan (month over month/MoM). Dibandingkan tahun sebelumnya, IHK AS mencatat inflasi 3%.

Sebagai catatan, sebelumnya BNI meraup Rp1,5 triliun dari hasil penjualan Savings Bond Ritel seri SBR013 yang dirilis pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024. Totalnya ada 3.500 investor yang memborong SBR013 di BNI.

"Tingginya minat investor pada SBR013 ini yang non-tradable menunjukan sentimen positif terhadap penjualan SR021. Selain itu, dengan tingkat pajak yang hanya 10% membuat return SR021 akan lebih maksimal untuk nasabah," kata Henny.

Alhasil, berkaca pada capaian tersebut, BNI pede penjualan SR021 akan moncer. Selain itu, lanjutnya, BNI akan terus melakukan sosialiasi dan promosi terhadap SR021 untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia dalam berinvestasi di produk SBN ritel.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper