Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Kejar Divestasi Rp3 Triliun, Cek Aset yang Dilego

Emiten BUMN Karya PTPP akan melepas aset yang dimiliki, mulai dari bidang usaha usaha Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) hingga telekomunikasi.
Emiten konstruksi BUMN PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Rabu (24/4/2024). /Bisnis-Dionisio Damara
Emiten konstruksi BUMN PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Rabu (24/4/2024). /Bisnis-Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN karya PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) memastikan divestasi aset dengan nilai total Rp3 triliun bakal terus berlanjut pada 2024.

Direktur Utama PP Novel Arsyad mengatakan calon investor saat ini sedang mendalami sejumlah aset yang ingin di lepas perseroan, mulai dari bidang usaha sistem penyediaan air minum (SPAM), telekomunikasi, hingga cucu usaha. 

“Itu tahap yang sedang berjalan, baik dari kaitan bisnis yang ada di SPAM, terus kemudian area yang ada di telekomunikasi, juga ada terkait dengan cucu usaha perusahaan yang kemungkinan akan kami divestasi juga,” ujarnya saat ditemui Bisnis baru-baru ini.

Novel menyatakan bahwa aset-aset tersebut memiliki nilai cukup besar, sehingga penjualannya diharapkan mampu memenuhi target divestasi senilai Rp3 triliun pada 2024.

“Kami punya target yang memang harus diselesaikan tahun ini. Cukup besar terkait dengan SPAM, terus kemudian telekomunikasi, ada juga anak usaha kami yang bergerak di bidang artwork terkait pekerjaan tanah, peralatan, itu nilainya cukup besar,” tuturnya.

Novel tidak memerinci lebih jauh terkait aset-aset itu. Namun, berdasarkan laporan keuangan per akhir Maret 2024, PTPP melalui PT PP Infrastruktur memiliki cucu usaha di bidang telekomunikasi yakni PT Ultra Mandiri Telekomunikasi. Perusahaan yang beroperasi pada 2019 ini memiliki aset Rp266,91 miliar per kuartal I/2024

PTPP juga memiliki sejumlah cucu usaha di sektor SPAM melalui PT PP Infrastruktur, yakni PT Widya Tirta Selaras, PT Tirta Tangsel Mandiri, PT PP Krakatau Tirta, PT PP Tirta Riau, PT PP Tirta Madani, dan PT PP Tirta Tanah Merah.

Dalam kesempatan terpisah, Senior VP President Head of Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan bahwa perseroan juga mengincar penjualan aset di sektor energi, infrastruktur jalan tol, dan properti. 

Dia menuturkan bahwa saat ini sudah ada dua hingga tiga investor yang menunjukkan minatnya untuk meminang aset-aset milik perseroan. Meski demikian, manajemen PTPP belum mengungkap identitas dari para investor tersebut.

Berdasarkan catatan Bisnis, untuk sektor jalan tol, emiten BUMN Karya ini akan melepas kepemilikan sahamnya di tol Depok-Antasari dan tol Semarang-Demak.

PTPP diketahui memiliki saham di PT Citra Waspphutowa yang bergerak di bidang pengelolaan jalan tol ruas Depok-Antasari. Rencananya, perseroan akan melego 6,74% kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut. 

Masih terkait divestasi, awal Januari lalu, anak perusahaan PTPP yakni PT PP Energi telah menjual seluruh saham pada PT Inpola Meka Energi. Kedua pihak telah meneken Akta Jual beli Saham atau sales purchase agreement (SPA) atas kepemilikan saham tersebut. 

Selain itu, aset lainnya yang sudah dilepas adalah saham PT Sinergi Investasi Properti (SIP) sebanyak 90.800 lembar dengan nilai sebesar Rp1,16 juta per saham pada akhir Juni 2023. Dari aksi divestasi tersebut, PTPP mengantongi dana senilai Rp105,9 miliar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper