Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah mengajukan permohonan resmi untuk menjadi anggota asosiasi sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan yang dikenal dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
CEO AALI Santosa mengatakan, keputusan tersebut sebagai bagian dari strategi perbaikan berkelanjutan yang berkesinambungan jangka panjang yang perseroan lakukan sejak beberapa tahun yang lalu.
"Kami sangat menantikan untuk bergabung dengan jajaran produsen minyak kelapa sawit yang telah terverifikasi secara independen dengan kriteria keberlanjutan tertinggi yang diakui secara internasional," ujar Santosa melalui pernyataan resminya, Kamis (11/7/2024).
Santosa menuturkan, perseroan percaya bahwa langkah-langkah yang perseroan ambil selama bertahun-tahun dalam penggunaan lahan, konservasi, dukungan masyarakat, mitigasi dampak iklim, dan sirkularitas akan membantu perseroan dengan baik dalam perjalanan menuju sertifikasi.
CEO RSPO JD Cruz pun menyambut baik langkah AALI yang ingin bergabung dengan RSPO. Pihaknya memberikan dukungan penuh AALI yang melangkah maju dalam pencapaian penting ini.
Dia mengatakan, AALI akan segera bergabung dengan 6.000 kemitraan global yang kuat untuk membuat minyak kelapa sawit berkelanjutan.
Baca Juga
"Kami sangat senang bahwa AALI telah mengambil langkah penting ini untuk menjadi anggota RSPO yang sejalan dengan tujuan keberlanjutannya," tutur Cruz.
Adapun, pasar sawit Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan hambatan perdagangan dari pasar Uni Eropa dengan adanya kebijakan Undang-Undang Antideforestasi atau European Deforestation Regulation (EUDR).
Dalam kebijakan anyar tersebut, eksportir boleh menjual produknya apabila telah melewati uji tuntas guna memastikan produk tak berasal dari lahan yang mengalami degradasi atau deforestasi.
Seiring dengan itu, tuntutan regulasi kepada petani dan perkebunan sawit di Indonesia pun semakin ketat. Mulai dari Indonesia Sustainability Palm Oil (ISPO) dari pemerintah, serta Roundtable Sustainability Palm Oil (RSPO) dari kancah global.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Jumat (16/2/2024), CEO AALI Santosa mengatakan, kebijakan EUDR telah memberikan sentimen negatif terhadap harga saham emiten-emiten sawit, termasuk AALI. Dia membeberkan, harga saham yang anjlok bukan hanya terjadi pada AALI, tetapi juga dialami oleh emiten-emiten sawit lainnya.
Adapun, harga saham AALI terus merosot sejak awal 2024. Pada perdagangan Kamis (11/7/2024), harga saham AALI ditutup di level Rp5.650, turun 19,57% dalam periode tahun berjalan atau year-to-date (ytd).