Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Naik ke Rp16.371 per dolar AS Berkat Sabda Powell Bernada Dovish

Nilai tukar rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.371 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (3/7/2024).
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat ke posisi Rp16.371 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (3/7/2024). Penguatan rupiah disusul pernyataan Jerome Powell yang bernada dovish.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan naik 0,15% atau 25 poin ke posisi Rp16.371 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau melemah 0,11% ke level 105,292. 

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,24%, dolar Singapura turun 0,01%, won Korea turun 0,15%, rupee India melemah 0,04%, dan yuan China melemah 0,03%. 

Sementara itu, mata uang yang menguat bersama rupiah adalah baht Thailand sebesar 0,10%, ringgit Malaysia menguat 0,06%, dan peso Filipina sebesar 0,12%. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan komentarnya yang agak dovish, menunjukkan bahwa bank sentral AS kemungkinan besar akan memulai siklus pelonggaran pada akhir tahun ini.

Menyusul laporan JOLTS dan komentar Powell, suku bunga berjangka AS memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 69% pada bulan September, naik dari sekitar 63% pada hari Senin, menurut perhitungan LSEG. 

“Pasar juga memperkirakan satu atau dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024,” kata Ibrahim dalam riset harian, Rabu (3/7/2024). 

Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024. Jumlah utang itu naik sebesar Rp14,59 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang senilai Rp8.338,43 triliun.

Berdasarkan instrumen, utang pemerintah terdiri dari dua jenis, yakni berupa surat berharga negara (SBN) dan pinjaman. Mayoritas utang pemerintah per Januari 2024 masih didominasi oleh instrumen SBN, yakni 87,96% dan sisanya pinjaman 12,04%.

Di tengah sentimen tersebut, Ibrahim memproyeksikan pada perdagangan besok, Kamis (4/7/2024), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.320 - Rp16.440 per dolar AS. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper