Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sreeya Sewu (SIPD) Incar Pendapatan Rp6,8 Triliun pada 2024, Naik 12%

PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) optimistis meningkatkan pendapatan pada 2024 sebesar 12% menjadi Rp6,8 triliun seiring dengan sejumlah rencana ekspansi.
Emiten perunggasan PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) menggelar RUPS pada Selasa (25/6/2024). Dari kiri-kanan: Komisaris Independen SIPD, Theo Lekatompessy, Komisaris Utama SIPD Antonius J. Supit, Direktur Utama SIPD Sungkono Sadikin.
Emiten perunggasan PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) menggelar RUPS pada Selasa (25/6/2024). Dari kiri-kanan: Komisaris Independen SIPD, Theo Lekatompessy, Komisaris Utama SIPD Antonius J. Supit, Direktur Utama SIPD Sungkono Sadikin.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perunggasan PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) optimistis meningkatkan pendapatan pada 2024 sebesar 12% menjadi Rp6,8 triliun seiring dengan sejumlah rencana ekspansi.

Sungkono Sadikin, Direktur Utama SIPD, menyampaikan pada 2024 prospek usaha perseroan nampak positif dengan berbagai faktor yang mendukung. Dalam mengatasi tantangan dan meraih peluang keberlanjutan bisnis, SIPD merencanakan strategi pengembangan merek agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas melalui upaya pemasaran yang intensif.

Selain itu, sektor pakan ternak terus didorong untuk dapat meningkatkan kepercayaan dalam perdagangan. Manajemen risiko yang lebih baik juga akan menjadi fokus, di mana SIPD berusaha untuk tetap hati-hati, tetapi tetap berani dalam melakukan ekspansi bisnis.

Dalam mengantisipasi kondisi ekonomi yang tidak pasti, perseroan berencana untuk melakukan perluasan jaringan distribusi ke daerah-daerah di luar kota besar. Dengan memperkuat operasional yang lebih ramping, SIPD berharap dapat lebih efisien dalam menjalankan bisnis

"Secara keseluruhan, manajemen optimis dengan prospek usaha ke depan, terutama dengan rencana pengembangan downstream yang telah dirancang untuk meningkatkan pangsa pasar melalui penguatan pemasaran, komunikasi media, merek dagang, dan standar operasional. SIPD menargetkan pendapatan Rp6,8 triliun pada 2024, tumbuh 12%," jelasnya dalam Paparan Publik, Selasa (25/6/2024).

Kinerja SIPD pada 2023 menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pendapatan cenderung stabil mencapai Rp6,09 triliun di tahun 2023 dari Rp6,05 triliun di tahun sebelumnya.

Efisiensi operasional dapat menekan beban pokok penjualan sebesar 0,85% dan mendorong laba bruto tumbuh 19,03%. Pencapaian laba bruto di tahun 2023 menjadi Rp572,80 miliar dari Rp481,23 miliar di tahun 2022.

Dalam menjaga tingkat keuangan, SIPD mengupayakan perbaikan internal, seperti kebijakan improvement untuk ketahanan margin yang tidak hanya berfokus pada kinerja operasional, tetapi lebih pada perbaikan ke dalam dan upaya bertahan untuk tetap tangguh, terutama terkait over-supply pada kinerja DOC atau penjualan ayam hidup.

Perseroan juga telah melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) sejumlah Rp499,99 miliar untuk memperkuat struktur modal sekaligus mendukung ekspansi Entitas Anak untuk keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Menurut Sungkono Sadikin, perseroan menghadapi tantangan signifikan pada tahun 2023, di mana meskipun perekonomian menunjukkan tanda-tanda perbaikan, industri perunggasan masih menghadapi ketidakpastian regulasi yang mengakibatkan distorsi pasar akibat over-supply ayam.

"Faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas menimbulkan tekanan untuk terus bertahan. Hal ini diperparah oleh meningkatnya harga bahan baku seperti jagung dan kacang kedelai, yang merupakan komponen penting dalam pakan ternak," imbuhnya.

Selain tantangan ekonomi, SIPD juga dihadapkan pada tantangan sosial dan lingkungan yang signifikan. Pelaksanaan regulasi pemerintah yang terlalu ketat seringkali tidak sesuai dengan kondisi lapangan, sehingga memengaruhi supply-demand.

Hal ini menuntut perseroan untuk lebih cermat dalam menjaga kualitas produk dan layanan, serta menjaga hubungan kemitraan yang baik dengan masyarakat lokal. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper