Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham TLKM, TPIA, AMMN Masuk Daftar Buruan Investor Asing

Sejumlah saham emiten jumbo seperti TLKM, AMMN, TPIA kembali menjadi incaran beli investor asing.
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham emiten ternama seperti TLKM, AMMN, TPIA kembali menjadi incaran beli investor asing saat IHSG dalam kondisi melemah.

Perdagangan Rabu (19/6/2023), IHSG kembali melemah 0,12% atau 7,9 poin. Pasar dibuka pada level 6.734,830, bergerak pada rentang 6.698,85–6.791,53, dan ditutup pada level 6.726,92.

Menurut data IDX, pada perdagangan kemarin investor asing cenderung menjual sahamnya dengan net sell Rp709,78 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2024 ini net buy investor asing semakin bertambah menjadi Rp9,27 triliun.

Beberapa saham yang dihempaskan investor asing di antaranya, saham BBRI dengan net sell Rp369,6 miliar, BBCA Rp135,8 miliar, BMRI Rp101,1 miliar, GOTO Rp56,1 miliar, BRPT Rp30,6 miliar.

Sementara itu, pada perdagangan kemarin juga mencatatkan beberapa emiten ternama masih menjadi sasaran beli investor asing dalam berinvestasi. Berikut adalah penjelasannya.

Di posisi pertama saham yang menjadi favorit investor asing dalam membeli saham adalah saham perusahaan jasa layanan telekomunikasi ternama di Indonesia, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp54,0 miliar. Saham emiten BUMN ini berhasil naik 4,04% atau 110 poin ke posisi Rp2.830 per saham.

Di posisi berikutnya ada saham perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia, perdagangan serta angkutan dan jasa, yaitu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp38,8 miliar. Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu ini berhasil naik 1,17% atau 100 poin ke posisi Rp8.675 per saham.

Selanjutnya adalah saham perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas, yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan nilai beli bersih Rp34,2 miliar. Namun sayangnya saham perusahaan ini melemah 0,83% atau 100 poin ke posisi Rp12.000 per saham.

Lalu pada posisi keempat ada saham perusahaan pembiayaan di Indonesia PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dengan nilai beli bersih Rp23,0 miliar. Saham perusahaan ini naik 4,32% atau 35 poin ke posisi Rp845 per saham.

Posisi selanjutnya adalah saham emiten perunggasan, yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dengan nilai beli bersih Rp11,2 miliar. Saham perusahaan ini juga berhasil naik 7,36% atau 95 poin ke posisi Rp1.385 per saham.

Di posisi berikutnya ada saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dengan nilai beli bersih Rp8,9 miliar. Saham perusahaan yang bergerak di bidang produksi pulp, kertas budaya, kertas industri dan tisu naik 0,58% atau 50 poin ke posisi Rp8.725 per saham.

Pada posisi ketujuh dihuni oleh saham perusahaan yang bergerak di bidang usaha perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup, yaitu PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dengan nilai beli bersih Rp8,8 miliar. Saham perusahaan ini berhasil naik 2,38% atau 20 poin ke posisi Rp860 per saham.

Di posisi berikutnya ada saham BUMN yang bergerak di bidang transportasi serta perdagangan gas bumi, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai beli bersih Rp8,3 miliar. Namun sayangnya saham perusahaan ini melemah 0,70% atau 10 poin ke posisi Rp1.410 per saham.

Selanjutnya adalah saham anak perusahaan Indofood Group, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dengan nilai beli bersih Rp7,8 miliar. Saham produsen Indomie ini melemah 2,86% atau 300 poin ke posisi Rp10.200 per saham.

Di posisi akhir saham yang banyak dibeli investor asing di tempati oleh saham PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) dengan nilai beli bersih Rp5,9 miliar. Saham perusahaan ritel yang merupakan bagian dari MAP Group ini sayangnya melemah 5,37% atau 40 poin ke posisi Rp705 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)

Daftar Saham Favorit Investor Asing Rabu (19/6/2024)

1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (Rp54,0 miliar)

2. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp38,8 miliar)

3. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (Rp34,2 miliar)

4. PT BFI Finance Indonesia Tbk. (Rp23,0 miliar)

5. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (Rp11,2 miliar)

6. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (Rp8,9 miliar)

7. PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (Rp8,8 miliar)

8. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Rp8,3 miliar)

9. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (Rp7,8 miliar)

10. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (Rp5,9 miliar)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper