Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Peluncuran Produk Baru, Ciputra (CTRA) Siapkan Capex Rp2 Triliun

Hingga kuartal I/2024, Ciputra Development telah menyerap 35% dari alokasi belanja modal yang mencapai Rp2 triliun pada tahun ini.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (19/6/2024)/Istimewa.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (19/6/2024)/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp2 triliun pada 2024 guna memacu peluncuran proyek baru.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan bahwa sampai dengan kuartal I/2024, perseroan telah menyerap capex sebesar Rp700 miliar. Dengan demikian, serapan capex telah mencapai 35% dari alokasi tahun ini.

“Kami sudah menyerap capex Rp700 miliar dari total anggaran pada 2024 sebesar Rp2 triliun,” ujar Tulus dalam paparan publik yang digelar di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Adapun belanja modal tersebut dipersiapkan untuk pengembangan proyek baru yang sedang digarap perusahaan. Tulus menjelaskan bahwa saat ini CTRA memiliki dua proyek hunian baru dan tujuh proyek hunian utama di beberapa kota di Indonesia.

Beberapa proyek baru perseroan, antara lain, Citraland City Sampali Kota Deli Megapolitan dan Citraland Gresik Kota. Proyek di Kota Deli menggunakan skema kerja sama operasi dengan luas lahan mencapai 35 hektar. Proyek ini sudah diluncurkan pada awal 2024.

Sementara itu, perseroan akan meluncurkan proyek Citraland Gresik Kota di Jawa Timur pada semester II/2024. Dengan peluncuran proyek baru tersebut, perseroan menargetkan raihan marketing sales pada rentang Rp3,5 triliun hingga Rp4 triliun.

Pada 2024, perseroan menetapkan target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp11,2 triliun. Jika dibandingkan realisasi 2023, target ini meningkat sekitar 8% secara tahunan.  

Head of Investor Relation Ciputra Development Aditya Ciputra Sastrawinata menuturkan rencana mewujudkan pertumbuhan tersebut akan ditempuh melalui peningkatan konsentrasi pada produk residensial dan komersial guna melayani pasar end-user.

Segmen residensial dan komersial memang menjadi kekuatan perseroan. Sepanjang 2023, residensial berkontribusi 80% dari total prapenjualan, yang tercatat sebesar Rp10,2 triliun, dan meningkat 26% year-on-year (YoY).

Di sisi lain, keunggulan Ciputra adalah posisinya sebagai pengembang properti dengan diversifikasi geografis terluas di Indonesia. Hal ini, kata Aditya, berpeluang menciptakan ruang pertumbuhan baru bagi CTRA untuk meningkatkan kesadaran merek secara lebih luas.

Langkah CTRA untuk meraih target 2024 juga ditempuh dengan memperluas kemitraan melalui skema joint-operation. Secara bersamaan, perseroan bakal memaksimalkan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) yang bergulir hingga akhir tahun 2024.

CTRA telah membukukan prapenjualan sebesar Rp3,3 triliun pada kuartal I/2024. Perolehan tersebut turun 4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski menurun, realisasi prapenjualan itu telah mencapai 30% dari target yang dibidik sepanjang 2024 yakni Rp11,1 triliun. Capaian tersebut juga melampaui rata-rata historis dalam lima tahun terakhir yang berada di level 24%.

Dari perolehan itu, penjualan rumah tapak atau landed house berkontribusi sebesar 80% dari total prapenjualan pada kuartal I/2024. Adapun segmen lainnya seperti ruko menyumbang 17%, sementara apartemen berkontribusi 3%.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper