Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo menyepakati penambahan 14 kegiatan usaha baru yang bakal digarap perseroan ke depan.
Sekretaris Perusahaan Moratelindo Henry Rizard Rumopa mengatakan persetujuan atas rencana penambahan kegiatan usaha telah memenuhi ketentuan kuorum kehadiran dan keputusan. Mata acara ini dihadiri lebih dari dua per tiga jumlah seluruh saham.
"Menyetujui 14 penambahan kegiatan usaha perseroan sebagaimana diterangkan dalam rapat, termasuk melakukan perubahan pasal 3 anggaran dasar perseroan mengenai maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha," ujarnya dalam paparan publik, Kamis (13/6/2024).
Melansir keterbukaan informasi yang telah dirilis, manajemen MORA menjelaskan penambahan kegiatan usaha dilakukan untuk merespons ketatnya persaingan usaha di antara penyelenggara telekomunikasi. Hal ini juga selaras dengan kebutuhan pelanggan yang kian kompleks.
Oleh karena itu, MORA merasa perlu melakukan penambahan kegiatan usaha guna meningkatkan kinerja dan memperluas cakupan bisnisnya ke depan.
"Dengan adanya penambahan kegiatan usaha ini, perseroan dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan cakupan bisnis dan layanan yang lebih luas, yang dapat menjangkau berbagai pasar, sehingga mampu meningkatkan pendapatan," tulis manajemen MORA.
Baca Juga
Adapun penambahan kegiatan usaha MORA, di antaranya mencakup aktivitas pemrograman; perdagangan besar piranti lunak; jasa sistem komunikasi data; aktivitas konsultasi dan perancangan IoT; hingga jasa televisi protokol internet.
MORA nantinya menyediakan solusi tersebut melalui platform digital, software, hardware, dan layanan yang terkonsolidasi sehingga dapat dimanfaatkan bagi bisnis korporasi di seluruh sektor.
Wakil Direktur Utama Moratelindo Gentha Andhika Putra mengatakan bahwa perseroan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp1 triliun, yang bersumber dari pembiayaan bank dan penerbitan sukuk.
"Capex yang akan kami gunakan mayoritas untuk pengembangan jaringan backbone, seperti Jakarta—Singapura, serta kami kembangkan FTTH [Fiber to the Home] dan menambah kapasitas di kota-kota yang sekarang," tutur Gentha.
Dia menambahkan sampai dengan saat ini MORA telah menyerap capex hingga 30%. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pusat data di Batam, serta peningkatan kapasitas di beberapa segmen yang kini mulai menyusut.
Sampai dengan kuartal I/2024, MORA mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,1 triliun atau turun 10,23% year-on-year (YoY). Pendapatan dari segmen internet masih menjadi kontributor terbesar yakni Rp277,39 miliar, tumbuh 9,26% YoY.
Sementara itu, beban pokok pendapatan susut 21,38% YoY menjadi Rp394,22 miliar. Hal tersebut membuat MORA mencatatkan laba kotor senilai Rp715,14 miliar, turun 2,62% YoY.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, MORA meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik induk Rp199,15 miliar atau melemah 1,35% YoY. Laba per saham juga turun dari level Rp9 menuju Rp8 per lembar.
Berikut daftar penambahan kegiatan usaha baru Moratelindo (MORA):
- Aktivitas pemrograman, konsultasi komputer, dan kegiatan YBDI
- Perdagangan Besar Piranti Lunak
- Jasa sistem komunikasi data
- Aktivitas konsultasi dan perancangan IoT
- Portal web atau platform digital tanpa tujuan komersial
- Aktivitas pemrograman komputer lainnya
- Aktivitas telekomunikasi tanpa kabel
- Perdagangan besar komputer dan perlengkapan komputer
- Aktivitas teknologi informasi dan jasa komputer lainnya
- Jasa jual kembali jasa telekomunikasi
- Aktivitas pengembangan aplikasi perdagangan melalui e-commerce
- Jasa televisi protokol internet
- Jasa nilai tambah telepon lainnya
- Aktivitas telekomunikasi satelit
***
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.