Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Beberkan Ada Broker Asing Mau Buka Bisnis Sekuritas di Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan ada broker asing yang ingin membuka bisnis sekuritas di Indonesia.
Artha Adventy,Pandu Gumilar
Artha Adventy & Pandu Gumilar - Bisnis.com
Rabu, 12 Juni 2024 | 14:14
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan ada broker asing yang ingin membuka bisnis sekuritas di Indonesia.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengungkapkan ada beberapa investor asing yang ingin menjajal pasar modal Indonesia.

“Ada beberapa investor asing yang sedang menjajaki untuk menjadi anggota bursa (AB) kita. Jadi sebenarnya minat investor dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi masih cukup baik,” katanya pada Rabu (12/6/2024).

Irvan menambahkan investor asing yang ingin menjajaki pasar modal Indonesia itu benar-benar baru. Belum pernah memasuki ekosistem bursa saham dalam negeri. Adapun berdasarkan data Bursa Efek Indonesia terdapat 90 perusahaan yang terdaftar sebagai anggota bursa.

Kendati demikian, persaingan admin fee atau margin antar-broker menjadi tantangan tersendiri bagi para anggota bursa untuk menjaring investor. Namun, Irvan mengatakan hal itu di luar wewenang BEI sehingga pihaknya menyerahkan mekanismenya ke masing-masing broker dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI).

"Untuk perhitungan brokerage fee saya yakin masing AB punya perhitungan yang matang sehingga fee yang dikenakan ke investornya bisa menutupi biaya operasionalnya dan menarik bagi investor untuk menggunakan service dari AB tersebut," pungkas Irvan.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Perusahaan BEI Jeffry Hendrik mengatakan setiap tahun jumlah investor terus meningkat dan peluang pertumbuhan lebih lanjut terbuka lebar. Adapun pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan investasi, bukan karena isu-isu tertentu yang mungkin telah ada sebelumnya.

"Kembali ini tidak dikaitkan apapun, soal aktivitas investor saya tidak tahu kaitannya kami tidak mengukur kaitannya kami hanya mencatat secara bulan dan aktivitas harian, mingguan, dan bulanan," kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek (BEI), Selasa (11/6/2024). 

Jeffry juga memperkirakan bahwa pertumbuhan investor di pasar modal akan meningkat pada akhir tahun ini dibandingkan dengan tahun 2023. Peningkatan ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data KSEI, jumlah investor dalam instrumen saham telah mencapai 4,7 juta, sementara investor dalam pasar modal syariah baru mencapai 144.000 investor.

Kemudian jumlah investor aktif secara harian mencapai 147.000 investor, secara mingguan mencapai 317,000, dan secara bulanan telah mencapai 566.000. Jika dilihat berdasarkan komposisi kepemilikan investor asing masih mendominasi sebesar 45,6%, diikuti oleh investor lokal institusi sebesar 38,8%, dan investor ritel baru mencapai 15,6%.

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper