Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil SBR013 Diprediksi Bisa Tembus 7%, Cek Faktornya

Analis memprediksi Imbal hasil atau kupon Savings Bond Ritel seri SBR013 akan tembus di kisaran 6,90%-7,20%
Investor mencari informasi penjualan obligasi melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi penjualan obligasi melalui salah satu platform mobile banking di Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — DJPPR Kemenkeu dalam waktu dekat akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel Savings Bond Ritel seri SBR013 pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024 (tentatif). Imbal hasil atau kupon SBR013 pun diprediksi tembus di kisaran 7%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kupon penawaran untuk SBR013 diperkirakan berkisar 6,90%-7,20% untuk tenor 2 tahun, dan di kisaran 7%-7,30% untuk tenor 4 tahun.

"Perkiraan kami didasarkan pada kupon SBR012 di tahun lalu sebesar 6,15% [BI rate +65bps] untuk tenor 2 tahun, dan 6,35% [BI rate + 85bps] untuk tenor 4 tahun," ujar Josua kepada Bisnis, Kamis (30/5/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, penerbitan SBR012 pada Januari 2023 lalu dilakukan sebelum Bank Indonesia (BI) menaikan suku bunganya, kala itu suku bunga BI masih di level 5,75%.

Sementara itu, saat ini BI sudah mengerek suku bunga ke level 6,25%. Oleh karena itu, tingkat kupon ini SBR013 tahun ini menyesuaikan dengan tingkat suku bunga acuan BI.

"Penjualan di seri SBR013 ini diperkirakan berada pada kisaran Rp10 triliun hingga Rp15 triliun, sejalan dengan kondisi pasar obligasi domestik yang masih dipenuhi ketidakpastian akibat sentimen dari The Fed," katanya.

Menurutnya, meskipun seri ini merupakan seri yang cenderung tidak dapat diperdagangkan (non-tradeable), namun SBR013 masih dipengaruhi oleh sentimen pasar obligasi domestik. Sejalan dengan ketidakpastian global yang masih tinggi, saat ini risk-appetite masih belum pulih, yang terefleksi dari permintaan lelang secara umum yang relatif rendah.

"Adapun dari sisi pendapatan masyarakat, meskipun memang disposable income berpotensi cenderung turun pada bulan Mei-Juni 2024, namun tidak akan terdapat penurunan yang signifikan pada SBR013. Oleh karenanya, kami perkirakan dampak dari musim pembayaran sekolah cenderung terbatas untuk penerbitan SBR013," pungkas Josua.

SVP, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai AM, Reza Fahmi Riawan menambahkan, dengan sifat kupon floating with floor atau mengambang, maka besaran kupon SBR013 akan mengikuti perubahan suku bunga BI setiap tiga bulan sekali.

"Karena suku bunga BI saat ini berada di level 6,25%, maka potensi kuponnya sekitar 6,4%-6,75%," ujar Reza kepada Bisnis.

Beberapa faktor yang memengaruhi permintaan SBR013 menurut Reza meliputi perubahan suku bunga BI, stabilitas ekonomi global dan domestik, hingga kebijakan fiskal dan moneter pemerintah.

"Investor akan mempertimbangkan risiko terkait instrumen investasi. SBR013 memiliki karakteristik yang aman dengan imbal hasil dijamin oleh pemerintah, yang dapat menarik minat investor," pungkas Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper