Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG), berkomitmen menyelesaikan sejumlah properti properti yang sedang berjalan seperti Green Valley hingga Green Condolia.
Direktur Karya Bersama Anugerah Budi Hariyanto Hartono mengungkapkan di tengah ketidakpastian ekonomi global, manajemen berupaya menetapkan serangkaian kebijakan yang strategis untuk meningkatkan prospek usaha ke depannya melalui berbagai peluang yang ada. Hal itu dilakukan meskipun diperkirakan sektor properti masih belum meningkat signifikan.
"Ke depannya, KBAG berfokus untuk melanjutkan pengembangan yang telah dilakukan dan mencapai target penjualan unit, dengan harapan adanya penurunan suku bunga secara global yang berpengaruh pada daya beli atau kredit masyarakat pada sektor properti mulai meningkat di tahun 2024," jelasnya dalam Paparan Publik, Rabu (29/5/2024).
Untuk meningkatkan kinerja, strategi yang dilakukan perseroan di antaranya ialah melakukan pemasaran aktif dengan memasang iklan baik di media cetak maupun media sosial. KBAG juga aktif mengikuti pameran perumahan yang sudah mulai dibuka pasca pandemi Covid-19.
Dari sisi operasional, KBAG berkomitmen memilih bahan baku yang berkualitas untuk menjaga kualitas produk properti yang dihasilkan. Perseroan pun berupaya memperluas wilayah operasi dengan memulai pembangunan di tanah/lahan yang telah perusahaan/ entitas anak miliki agar penjualan unit meningkat di tahun 2024;
"KBAG juga berupaya mengembangkan desain yang menarik karena target pasar kebanyakan adalah kalangan menengah yang merupakan kaum milenial," kata Budi Hariyanto Hartono.
Baca Juga
Perseroan melakukan operasional di Kota Balikpapan dan akan memperluas wilayah operasional di Jakarta Barat dan wilayah Jawa Barat, khususnya Jonggol, Desa Singasari yang merupakan daerah yang berkembang pesat. KBAG memilki sejumlah proyek yang sedang berjalan, yaitu Green Valley 1, Green Valley 2, dan The Green Condovilla.
Di Green Valley 1, perseroan telah menyelesaikan pembangunan 11 blok yang terdiri dari 864 unit rusunami dengan progres pembangunan keseluruhan telah mencapai 100%. KBAG juga menyelesaikan pembangunan 22 unit rumah toko (Ruko) dengan progres pembangunan keseluruhan telah mencapai 100%.
“Selain itu Perseroan telah melakukan penyelesaian pembangunan 24 unit rumah tapak (landed), dengan progress pembangunan mencapai 92%,” kata Budi Hariyanto Hartono.
Selanjutnya di Green Valley 2, pada 2023 perseroan mulai melakukan persiapan pembangunan 2 blok yang terdiri atas 32 unit kios dan 144 unit rusunami. Proses pembangunan diperkirakan akan dimulai pada awal hingga pertengahan tahun 2024. Proyek diharapkan selesai paling cepat pada Februari 2025 untuk blok pertama, dan Februari 2026 untuk blok kedua.
Untuk The Green Condovilla, pada 2023 KBAG melakukan pembaruan konsep dan mulai melakukan persiapan pembangunan hunian yang rencananya akan terdiri atas 48 unit ruko dan 856 rusunami. Proses pembangunan diperkirakan akan dimulai pada pertengahan hingga akhir tahun 2024, dan diharapkan selesai paling lambat pada Juni 2027.
Di samping proyek yang sudah ada, KBAG juga memiliki sejumlah portofolio aset melalui entitas usahanya, yakni PT Singasari Purabuana, PT Arthapurwa Budijaya, dan PT Kharismatama Niagamakmur.
PT Singasari Purabuana (SPB), sebagai entitas anak langsung memiliki tanah seluas 1.083.358 meter persegi, yang terletak di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Dati II, Bogor, Jawa Barat. Saat ini masih dalam pembebasan lahan, dan akan dikembangkan menjadi perumahan.
PT Arthapurwa Budijaya (APB) sebagai entitas anak langsung, memiliki tanah seluas 641.269 meter persegi yang terletak di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat ini masih dalam pembebasan lahan, dan akan dikembangkan menjadi perumahan.
PT Kharismatama Niagamakmur (KNM), entitas anak langsung memiliki property investasi dengan luas sebesar 6.895 meter persegi yang terletak di Kecamatan Cengkareng, Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Saat ini belum beroperasi dan rencananya akan dibangun apartemen dan fasilitasnya.
Di tahun 2023, kinerja keuangan perseroan belum mencapai target yang memuaskan karena kondisi ekonomi yang belum stabil. Pendapatan KBAG turun sebesar 38,96% dari Rp77,36 miliar menjadi Rp47,22 miliar. KBAG juga mencatatkan rugi bersih Rp9,40 miliar dari sebelumnya laba Rp9,32 miliar pada 2022.
