Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPO BUMN Waskita Karya (WSKT) Rp1,3 Triliun Gagal Sepakat

RUPO Waskita Karya kembali gagal menemui kata sepakat terkait pembayaran kewajiban utang obligasi senilai Rp1,36 triliun.
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) emiten BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), kembali gagal menemui kata sepakat.

RUPO terkait dengan Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B senilai Rp1,36 triliun ini, telah dilaksanakan pada 16 Mei 2024. Namun, rapat tidak mengambil suatu keputusan karena gagal memenuhi ketentuan.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), rapat dihadiri oleh pemegang obligasi yang mewakili 1,23 triliun suara atau 90,83% dari jumlah obligasi,

Dari jumlah suara tersebut, sebanyak 36 miliar suara abstain, lalu yang setuju sebanyak 498,98 miliar suara, sedangkan jumlah suara yang tidak setuju mencapai 702 miliar.

Total ada dua agenda utama dalam rapat. Pertama adalah menerima penjelasan dan menyetujui usulan Waskita untuk mengesampingkan cedera janji sehubungan dengan kelalaian perseroan atas tidak dipenuhinya pembayaran bunga obligasi.

Kedua, jika usulan pertama ditolak, pemegang obligasi meminta Waskita untuk segera memenuhi kewajiban pembayaran seluruh jumlah terutang hingga batas waktu yang ditentukan.

“Namun, hanya sebanyak 41,55% pemegang obligasi yang menyetujui usulan pertama. Dengan demikian, RUPO tidak mengambil suatu keputusan,” ujar Direktur Utama Waskita Muhammad Hanugroho dalam surat kepada BEI, dikutip Selasa (21/5/2024).

Hanugroho menambahkan bahwa langkah selanjutnya, wali amanat akan menentukan waktu untuk mengadakan RUPO, serta mengumumkan dan memanggil pemegang obligasi sesuai ketentuan perjanjian perwaliamanatan.

Waskita diketahui gagal membayar bunga dan nilai pokok obligasi Rp1,36 triliun pada pekan lalu. Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap 9,75% per tahun, dengan jangka waktu lima tahun yang jatuh tempo pada 16 Mei 2024.

Obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III Tahap IV Tahun 2019 dengan pokok Rp1,84 triliun, yang terdiri atas Seri A senilai Rp484 miliar dan Seri B memiliki nilai pokok Rp1,36 triliun.

Akibat penundaan ini, BEI kembali menghentikan sementara perdagangan efek WSKT di seluruh pasar pada 16 Mei lalu. Saham Waskita sendiri telah disuspensi sejak 8 Mei 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper