Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Bisa Gabung OECD, BUMN Dituntut Sehat dan Berkelanjutan

BUMN turut menjadi salah satu indikator kepantasan Indonesia bergabung dalam keanggotaan OECD.
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari memberikan paparan saat BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari memberikan paparan saat BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - BUMN turut menjadi salah satu indikator kepantasan Indonesia bergabung dalam keanggotaan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD). 

Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Hattari menjelaskan bahwa organisasi internasional sekaliber OECD memiliki standar tertentu bagi para negara-negara anggotanya berkaitan operasional perusahaan pelat merah, di mana sustainability akan menjadi aspek penilaian.

"Isu keberlanjutan adalah yang saat ini dibicarakan di forum-forum internasional, terutama di OECD," ujarnya dalam diskusi Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024: Penguatan Kontribusi BUMN Untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan di Raffless Hotel, Jakarta Selasa (30/4/2024).

Oleh karena itu, Rabin melihat bahwa diskusi Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 relevan demi mendorong BUMN memperkuat kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, seiring upaya Indonesia menyejajarkan diri negara-negara maju di OECD.

Pasalnya, Rabin melihat para perusahaan pelat merah Tanah Air masih harus memperkuat riset & pengembangan (R&D), menjamin responsible business conduct di semua lini, dan mau belajar dari beberapa perusahaan multinasional yang rela keluar uang banyak demi menjadi lebih hijau dan berkelanjutan.

"Bahwa dengan Indonesia ingin menjadi bagian dari OECD, kami pun di Kementerian BUMN harus membuat guideline, regulasi, yang memastikan perusahaan-perusahaan kami itu mengikuti international best practice," tambah Rabin.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmodjo dalam sambutannya menekankan bahwa pihaknya terus memperbaiki kesehatan dan keberlanjutan para BUMN, salah satunya tercermin dari buah dari transformasi struktural yang agresif dan telah menghasilkan 12 klaster BUMN.

"Kita harapkan 12 klaster ini menjadi engine, bagaimana konsolidasi ke depan bisa memastikan BUMN sehat, dan tidak terjadi lagi seperti Jiwasraya, Garuda, dan sebagainya," ungkapnya ketika memberikan sambutan.

Ke depan, kendati masih ada beberapa klaster BUMN yang masih dalam fase pembenahan, seperti pada BUMN Karya dan BUMN Farmasi, pria yang akrab disapa Tiko ini optimistis bahwa era Kementerian BUMN kali ini tidak akan meninggalkan permasalahan untuk masa pemerintah mendatang.

Turut hadir, Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariadi Sukamdani yang berharap diskusi Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 ini mampu membantu para pemangku kepentingan terkait BUMN, sehingga menjadi katalis mempercepat transformasi BUMN ke arah lebih berkelanjutan.

"Kami mengundang regulator, akademisi, dan tenaga ahli untuk mendiskusikan dan merumuskan langkah-langkah strategis yang akan memastikan bahwa BUMN tidak hanya bertahan dalam tantangan global, namun juga berperan aktif dalam mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper