Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra (CTRA) dan Metland (MTLA) Waspadai Kenaikan Bunga KPR

Ciputra dan Metland mulai mewaspadai potensi kenaikan bunga KPR yang diperkirakan bakal mempengaruhi kinerja penjualan.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland mulai mewaspadai kenaikan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) seiring meningkatnya suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6,25%. 

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo mengaku masih optimistis terkait prospek sektor properti pada 2024, meski dia tak menampik bahwa kenaikan suku bunga akan mempengaruhi daya beli konsumen pengguna KPR. 

“Metland tetap optimistis melihat prospek bisnis properti tahun ini. Kami berharap bunga KPR tetap di satu digit atau jauh di bawah 10%. Bank-bank besar juga masih memiliki banyak likuiditas dana murah dari sebelumnya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (26/4/2024). 

Selain itu, dia menambahkan program insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang masih berlangsung serta didukung penawaran lainnya, juga dapat menjadi stimulus agar konsumen tak menunda pembelian. 

Kenaikan suku bunga BI alias BI rate memang memiliki pengaruh langsung ke konsumen, yang sebagian besar adalah end user atau pembeli rumah pertama melalui KPR. Selain itu, efek kenaikan ini baru terasa pada tiga atau enam bulan ke depan. 

Oliva menyatakan dampak kenaikan BI rate kemungkinan menyasar konsumen yang baru mengajukan cicilan. Sebab, bagi konsumen yang sudah mengambil KPR diperkirakan masih berada dalam periode fixed rate atau bunga tetap.

Metland hingga kuartal I/2024 telah membukukan marketing sales Rp438 miliar, 10,61% year-on-year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya yang meraih Rp396 miliar. Segmen residensial menjadi penopang dengan kontribusi 70% atau setara Rp307 miliar.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan realisasi marketing sales sebesar Rp1,9 triliun. Metland, kata Olivia, akan melakukan inovasi strategi pemasaran digital guna memberikan stimulus tambahan agar dapat menumbuhkan kembali daya beli masyarakat.

Dihubungi terpisah, Direktur Ciputra Development Harun Hajadi menyampaikan bahwa perseroan masih melakukan analisa mendalam terkait dampak yang mungkin ditimbulkan dari kenaikan suku bunga acuan BI. 

Meski demikian, Harun memandang jika suku bunga KPR ikut meningkat, maka dampak terhadap kinerja penjualan tak mungkin lagi dihindari. Apalagi profil pembeli produk CTRA yang menggunakan KPR mencapai 62%.

“Jika suku bunga KPR juga terjadi kenaikan, pasti akan ada dampak terhadap penjualan. Walaupun mungkin kenaikan [suku bunga acuan] yang baru 25 basis poin masih tidak terlalu signifikan,” tutur Harun kepada Bisnis

CTRA telah membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp3,3 triliun pada kuartal I/2024. Perolehan tersebut turun 4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski menurun, realisasi prapenjualan itu telah mencapai 30% dari target yang dibidik sepanjang 2024 yakni Rp11,1 triliun. Capaian tersebut juga melampaui rata-rata historis dalam lima tahun terakhir yang berada di level 24%.

Dari perolehan itu, penjualan rumah tapak atau landed house berkontribusi sebesar 80% dari total prapenjualan pada kuartal I/2024. Adapun segmen lainnya seperti ruko menyumbang 17%, sementara apartemen berkontribusi 3%.

--------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper