Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditopang Data Devisa jelang Libur Lebaran, Cek Rekomendasi Sahamnya

IHSG berpotensi menguat pada Jumat (5/4/2024) seiring dengan penantian pasar terhadap rilis data cadangan devisa dan libur Lebaran.
Annisa Kurniasari Saumi,Hafiyyan
Kamis, 4 April 2024 | 19:35
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Mahasiswa beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/2/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Jumat (5/4/2024) seiring dengan penantian pasar terhadap rilis data cadangan devisa. Adapun, besok merupakan perdagangan terakhir jelang libur Lebaran.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pada hari terakhir perdagangan menjelang libur panjang hari raya Lebaran, pola gerak IHSG terlihat berhasil menggeser rentang konsolidasi wajarnya setelah mengalami tekanan pada beberapa waktu sebelumnya.

"Jelang rilis data perekonomian yakni cadangan devisa disinyalir masih akan menunjukkan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia, yang tentunya diharapkan dapat menjadi penopang bagi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang," paparnya dalam publikasi riset.

Di sisi lain masih terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah akan turut mewarnai pergerakan IHSG. William memprediksi IHSG bergerak di rentang 7.123-7.272 besok, Jumat (5/4/2024). Rekomendasi saham BMRI, GGRM, ICBP, BBCA, TLKM, CTRA, LSIP.

IHSG ditutup menguat 1,22% ke level 7.254,39 pada perdagangan Kamis (4/4/2024). Saham-saham emas seperti ANTM, MDKA, BRMS dan saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBCA, TLKM, hingga TPIA ditutup pada zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini.

IHSG menguat 87,55 poin dan mencapai level tertinggi 7.254,39 pada penutupan perdagangan setelah melemah sepanjang hari. Adapun level terendah IHSG hari ini berada di level 7.165,83.

Kapitalisasi pasar IHSG naik ke level Rp11.777, dari sebelumnya sebesar Rp11.615 triliun. Terdapat 380 saham menguat, 219 saham berakhir di zona merah, dan 192 saham stagnan.

Saham-saham emas melesat ke zona hijau pada perdagangan hari ini. Saham MDKA misalnya naik 12,13% ke level Rp2.680 per saham, ARCI naik 4,71% ke level Rp356, dan BRMS naik 4,52% ke level Rp162 per saham. 

Lalu saham AMMN naik 1,72% ke level Rp8.850, ANTM naik 0,91% ke level Rp1.660, dan HRTA naik 0,50% ke level Rp1.660. Akan tetapi, dua saham emas yaitu PSAB ditutup stagnan pada level Rp177 dan UNTR ditutup turun 0,79% ke level Rp25.050 per saham.

Di sisi lain, saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBCA naik 3,41% ke level Rp9.850, TLKM naik 0,88% ke level Rp3.450, dan  TPIA naik 2,95% ke level Rp6.975 per saham. 

Sebelumnya, riset Phillip Sekuritas Indonesia menyebutkan sentimen datang dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam pidatonya di Stanford University yang mengatakan pihaknya masih berharap Federal Reserve menurunkan suku bunga tahun ini, meskipun inflasi mengambil jalan yang berliku untuk turun menuju target 2%.

Secara terpisah, Presiden Federal Reserve Bank di Atlanta Raphael Bostic mengatakan suku bunga acuan berpeluang tidak di turunkan sebelum kuartal IV/2024.

Di pasar, muncul kekhawatiran bahwa ketahanan luar biasa yang di perlihatkan oleh ekonomi AS sejauh ini dapat mencegah Federal Reserve dari melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak yang diestimasikan sebelumnya, yakni tiga kali.

Investor menyambut baik perlambatan pada data sektor Jasa (Services) AS bulan lalu setelah sempat kecewa terhadap data pasar tenaga kerja yang memperlihatkan sektor swasta merekrut lebih banyak pekerja di bulan Maret.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper