Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Buru Saham BUMN hingga Prajogo Pangestu

Investor asing hari ini cenderung mengincar saham BUMN seperti BBRI, TLKM, PGAS, PGEO, hingga saham milik konglomerat Prajogo Pangestu TPIA.
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa saham masih menjadi incaran jual dan beli investor asing, saat IHSG rebound. Investor asing cenderung mengincar saham BUMN seperti BBRI, TLKM, PGAS, PGEO, hingga saham milik konglomerat Prajogo Pangestu TPIA.

Pada perdagangan hari ini Kamis (21/3/2024), IHSG naik 0,10% atau 7,22 poin ke level 7.338,353. IHSG bergerak pada rentang 7.336,595-7.396,471 sepanjang perdagangan.

Investor asing cenderung membeli saham dengan net buy Rp556,3 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2024, net buy investor asing bertambah menjadi Rp27,87 triliun.

Sejumlah saham big cap juga masih menjadi sasaran jual investor asing diantaranya, BBCA dengan net sell Rp57,2 miliar, MDKA Rp31,9 miliar, ADRO Rp26,9 miliar, AMMN Rp21,7 miliar, BBNI Rp17,5 miliar.

Selain itu, ada beberapa saham yang masih menjadi incaran beli investor asing. Berikut penjelasannya.

Posisi pertama saham yang menjadi incaran beli investor asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai beli bersih Rp140,0 miliar. Saham perbankan BUMN ini sayangnya masih berada di posisi stagnan di Rp6.100 per saham.

Posisi kedua ada saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan nilai beli bersih Rp131,3 miliar. Saham perusahaan inti Astra Grup ini masih bertengger diurutan kedua dengan kenaikan 1,42% atau 75 poin ke posisi Rp5.350 per saham.

Selanjutnya adalah saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp59,7 miliar. Saham perusahaan jasa layanan telekomunikasi ini melemah 1,02% atau 40 poin ke posisi Rp3.890 per sahamnya.

Posisi berikutnya dihuni oleh saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dengan nilai beli bersih Rp58,1 miliar. Saham perusahaan gas Grup Pertamina ini berhasil naik 3,89% atau 50 poin ke posisi Rp1.335 per sahamnya.

Posisi kelima dihuni oleh saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dengan nilai beli bersih Rp58,0 miliar. Saham BTN juga naik 4,04% atau 60 poin ke posisi Rp1.425 per sahamnya.

Berikutnya adalah saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dengan nilai beli bersih Rp43,1 miliar. Saham perusahaan retail minimarket ini stagnan pada posisi Rp2.900 per sahamnya.

Posisi selanjutnya adalah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan nilai beli bersih Rp36,8 miliar. Saham perusahaan merger Gojek dan Tokopedia ini berhasil naik 3,08% atau 2 poin ke posisi Rp67 per saham.

Selanjutnya ada saham perusahaan penyedia peralatan rumah tangga, saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dengan nilai beli bersih Rp33,6 miliar. Saham ACES 1,08% atau 10 poin ke posisi Rp920 per saham.

Saham net foreign buy selanjutnya adalah saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp27,7 miliar. Saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini  melemah 1,32% atau 75 poin ke posisi Rp5.625 per saham.

Posisi terakhir ada saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dengan nilai beli bersih Rp18,7 miliar. Saham perusahaan PLTP BUMN ini naik 1,27% atau 15 poin ke posisi Rp1.200 per sahamnya. (Fasya Kalak Muhammad)

Daftar 10 Saham Favorit Asing Kamis (21/3/2024)

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Rp140,0 miliar)
  2. PT Astra International Tbk. (Rp131,3 miliar)
  3. PT Telkom Indonesia Tbk. (Rp59,7 miliar)
  4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (Rp58,1 miliar)
  5. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (Rp58,0 miliar)
  6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Rp43,1 miliar)
  7. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (Rp36,8 miliar)
  8. PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (Rp33,6 miliar)
  9. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Rp27,7 miliar)
  10. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (Rp18,7 miliar)
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper