Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deru Saham Astra Otoparts (AUTO) Meraung-Raung

Deru mesin pertumbuhan emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) semakin kencang.
Pirelli Diablo Rosso Sport ring 14 ini hadir dalam beberapa ukuran yaitu 70/90-14, 80/90-14, 90/90-14, 80/80-14, 90/80-14, dan 100/80-14 yang dipasarkan secara eksklusif oleh Astra Otoparts melalui Planet Ban. /ASTRA OTOPART
Pirelli Diablo Rosso Sport ring 14 ini hadir dalam beberapa ukuran yaitu 70/90-14, 80/90-14, 90/90-14, 80/80-14, 90/80-14, dan 100/80-14 yang dipasarkan secara eksklusif oleh Astra Otoparts melalui Planet Ban. /ASTRA OTOPART

Bisnis.com, JAKARTA - Deru mesin pertumbuhan emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) semakin kencang, seiring dengan capaian kinerja moncer perseroan sepanjang tahun 2023.

Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan perseroan tengah merancang berbagai strategi untuk mendorong kinerja pada tahun ini, di antaranya melakukan digitalisasi, otomatisasi, diversifikasi bisnis baik di industri otomotif maupun non-otomotif hingga merambah komponen kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Adapun, AUTO juga mendapatkan angin segar sejalan dengan pemerintah yang kembali mengguyur insentif mobil listrik dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 8/2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mobil listrik yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP tahun anggaran 2024.

Insentif tersebut berpotensi meningkatkan tren penetrasi kendaraan listrik, serta menarik minat pabrikan otomotif global untuk melakukan ekspansi pabrik di Tanah Air untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Terlebih apabila pabrikan berkomitmen meningkatkan TKDN kendaraan listrik dalam negeri untuk mendapatkan insentif, yang tentunya akan mendorong kuantitas dan jenis komponen kendaraan listrik yang diproduksi," jelas Wanny kepada Bisnis, dikutip Rabu, (13/3/2024).

Guna memuluskan strategi tersebut, AUTO menyiapkan anggaran belanja modal (capex/capital expenditure) sekitar Rp500 miliar pada tahun ini yang diprioritaskan untuk persiapan model kendaraan baru, perawatan mesin, serta implementasi digitalisasi dan otomatisasi di segala aspek.

Dia mengatakan, seluruh anggaran capex AUTO bersumber dari kas internal perseroan. Adapun, kas dan setara kas akhir tahun AUTO tercatat sebesar Rp2,74 triliun atau mengalami kenaikan 32,27% year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp2,07 triliun.

Ditinjau kinerja keuangannya, AUTO membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tembus Rp1,84 triliun hingga 31 Desember 2023, atau naik 38,88% secara year-on-year (YoY) dibandingkan laba bersih 2022 sebesar Rp1,32 triliun.

Meroketnya laba bersih AUTO didorong meningkatnya pendapatan 0,37% YoY menjadi Rp18,64 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp18,57 triliun.  

Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari segmen manufaktur komponen otomotif sebesar Rp10,54 triliun, diikuti segmen perdagangan atau trading yang berkontribusi Rp8,10 triliun. Pendapatan itu sudah dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp1,41 triliun.

Kendati demikian, pendapatan dari pihak ketiga lokal AUTO turun menjadi Rp10,35 triliun dibandingkan 2022 sebesar Rp10,42 triliun. Penjualan ekspor pun turun menjadi Rp1,50 triliun pada 2023 dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp1,58 triliun.

Wanny menjelaskan, penurunan ekspor tersebut terutama disebabkan oleh kondisi geopolitik di negara tujuan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan ekspor. Komposisi ekspor komponen otomotif AUTO mendominasi di wilayah Asia, sedangkan sisanya di wilayah Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, dan Eropa.

"Untuk komposisi ekspor kami saat ini 50% ke benua Asia dan sisanya non-Asia. Pada 2023, AUTO melakukan perluasan ekspor ke Kamboja dan Singapura dengan berbagai produk yang AUTO miliki," katanya.

Sejalan capaian kinerja moncer tersebut, Wanny mengatakan AUTO juga bersiap membagikan dividen tahun buku 2023 kepada pemegang sahamnya berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencananya digelar pada April 2024. Secara historis, dividend payout ratio AUTO di kisaran 40% dari laba bersih.

Adapun, terkait target kinerja perseroan tahun ini juga sejalan dengan target asosiasi baik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) maupun AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) yang menjadi tolok ukur bagi prospek bisnis manufaktur AUTO.

Prospek Saham AUTO

Capaian kinerja impresif AUTO pada 2023 mendapatkan pandangan optimistis dari konsesus analis terkait harga saham perseroan. Berdasarkan konsensus data Bloomberg Terminal per Rabu (13/3), sebanyak 9 analis atau 100% merekomendasikan beli saham AUTO.

Target harga saham AUTO selama 12 bulan ke depan berada di level Rp3.480 dengan harga terakhir di level Rp2.340 per saham. Sementara itu, peluang return atau imbal hasil saham AUTO sebesar 48,7%.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan, strategi bisnis AUTO untuk mengejar kenaikan pendapatan di tahun 2024 masih cukup menarik, salah satunya yaitu memperkuat bisnis di segmen otomotif konvensional sembari mempercepat ekspansi dalam ekosistem kendaraan listrik.

Menurutnya langkah awal yang dilakukan AUTO yakni dengan menambah jaringan fasilitas pengisian daya baterai EV Astra Otopower dengan memanfaatkan sinergi Grup Astra. AUTO telah meluncurkan Astra Otopower sejak 2022 lalu menggunakan mesin produksi sendiri dengan merek ALTRO.

"Selain fokus pada pengembangan bisnis EV, AUTO tetap memperkuat bisnis Original Equipment Manufacturer (OEM) dan pasar after-market atau Replacement Market (REM) pada tahun ini," ujar Miftahul kepada Bisnis, Rabu (28/2).

Alhasil, Kiwoom Sekuritas Indonesia menyematkan rekomendasi investment buy untuk saham AUTO dengan target harga saham berkisar hingga Rp2.900.

Research Analyst MNC Sekuritas Rudy Setiawan menambahkan, di segmen manufaktur, kinerja AUTO akan terdampak target penjualan sepeda motor dari AISI yang mencapai 6,2 juta-6,5 juta unit pada 2024. Salah satu katalisnya yakni kemungkinan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) tahun ini, serta antisipasi pertumbuhan tenaga kerja.

"AUTO sebagai entitas dari Astra International [ASII] yang menguasai lebih dari 70% pangsa pasar sepeda motor harusnya mendapatkan keuntungan dari target pertumbuhan tersebut," ujar Rudy dalam riset dikutip Rabu (28/2).

Lebih lanjut Rudy mengatakan saat ini semakin banyak skuter listrik yang baru diluncurkan, seperti Honda Stylo yang bersaing di kategori motor di atas 150cc. Hal itu menurutnya akan memperkuat pijakan kompetitif AUTO di kancah sepeda motor dibandingkan dengan Filano dan Fazzio dari Yamaha.

Di sisi lain, Gaikindo menegaskan ekspektasi mereka terhadap penjualan mobil di 2024 sekitar 1 juta unit. Namun, kata Rudy, hal ini tidak akan mempengaruhi AUTO secara langsung, karena pertumbuhan penjualan sebagian besar akan diisi oleh compeletely built up (CBU), sedangkan AUTO hanya fokus pada produksi completely knock down (CKD).

Menurutnya, di segmen perdagangan, AUTO berencana membuka 5-10 gerai baru Astra Otoservice dengan belanja modal sebesar Rp500 miliar pada 2024. Tak hanya itu, AUTO juga berkonsentrasi untuk memperluas kehadiran pasar ekspornya di kawasan Asia. Oleh sebab itu, Rudy juga menyematkan pandangan optimistis untuk saham AUTO.

"Kami mempertahankan rekomendasi buy untuk AUTO dengan target harga lebih tinggi Rp3.500, yang mengimplikasikan Price Earning [PE] 5,6 kali dan Price to Book Value [PBV] 0,7x pada 2024," pungkas Rudy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper