Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (7/3): CPO Menghijau di Atas 4.127 Ringgit, Batu Bara Lesu

Harga CPO kembali berada di atas 4.100 ringgit per metrik ton. Rekor harga tertinggi dalam 7 bulan, level ini juga pernah tercipta pada 2021 dan 1998.
Tandan buah segar/Bisnis.com
Tandan buah segar/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga batu bara melemah di tengah meningkatnya ekspor batu bara termal Indonesia. Sementara CPO kembali menguat dan menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan. Level harga ini cukup krusial karena pertama kali tercapai pada 1998, lalu pada 2021, dan 7 bulan lalu. 

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Kamis (7/3/2024), harga batu bara berjangka kontrak April 2024 di ICE Newcastle pada perdagangan Rabu (6/3) melemah -1,49% atau -2,10 poin ke level 139,25 per metrik ton. 

Kemudian, kontrak pengiriman untuk Mei 2024 melemah -1,63% atau -2,30 poin ke level 138,40 per metrik ton.

Mengutip CoalMint, diketahui bahwa ekspor batu bara termal Indonesia meningkat karena adanya permintaan dari negara-negara Asia, didukung oleh persetujuan kuota produksi sebagai tanggapan atas meningkatnya permintaan listrik.

Secara bulanan, ekspor batu bara Indonesia menguat 7% menjadi 32,04 juta metrik ton pada Februari 2024, dibandingkan bulan lalu yang mencatatkan sebesar 29,99 metrik ton. Adapun secara tahunan, ekspor naik 13% menjadi 32,04 juta metrik ton, dibandingkan tahun lalu yang sebesar 28,02 juta metrik ton

Kemudian, ekspor dari Indonesia ke India meningkat 30% menjadi 9,09 juta metrik ton pada Februari 2024. Ekspor ke Malaysia dan Vietnam meningkat masing-masing sebesar 22% dan 5%. 

Ekspor ke Bangladesh juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini karena meningkatnya permintaan listrik dan pembangkit listrik.

Untuk prospek kedepannya, ekspor Indonesia mungkin akan mengalami peningkatan di bulan mendatang. Hal ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari China. Permintaan dari India diperkirakan juga meningkat mulai paruh kedua Maret 2024, seiring dengan masuknya musim panas. 

Adapun, kendala pasokan di Indonesia juga dinilai akan berkurang seiring dengan berakhirnya musim hujan. 

Harga CPO  

Berikutnya, untuk harga CPO atau minyak kelapa sawit di Bursa Derivatif Malaysia pada April 2024 menguat 96 poin menjadi 4.127 ringgit per metrik ton. Kemudian untuk kontrak acuan Mei 2024 juga menguat 95 poin menjadi 4.081 ringgit per metrik ton.

Mengutip Reuters, harga minyak kelapa sawit berjangka Malaysia meningkat dua hari berturut-turut, menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan pada Rabu (6/4). Peningkatan ini terjadi di tengah mengetatnya suplai dan optimisme pada permintaan kelapa sawit, sementara harga minyak saingannya yang lebih tinggi juga mendukung kenaikan. 

Kemudian, berdasarkan pendapat dari para analis dalam konferensi industri di Kuala Lumpur pada Rabu (6/4) produksi CPO dari dua negara penyumbang terbesar produksi global, Indonesia dan Malaysia, diperkirakan akan meningkat sedikit di tahun ini atau menurun dari tahun lalu. 

Hal ini dikarenakan usia perkebunan yang menua dan kurangnya ekspansi sehingga membatasi produksi. 

Direktur eksekutif Oil World yang berbasis di Hamburg, Thomas Mielke, memproyeksi bahwa produksi CPO global akan menurun antara Januari dan Maret 2024, dengan stok yang menurun 1,2 juta ton di kuartal ini.

Direktur di pialang yang berbasis di Selangor, Pelindung Bestari, Paramalingam Supramaniam, mengatakan bahwa gambaran utama untuk minyak kelapa sawit masih tetap bullish dalam waktu dekat ini, di tengah-tengah kekhawatiran pasokan yang lebih rendah di kuartal I/2024. 

Lanjutnya, ia berpendapat bahwa bulan puasa yang berlangsung selama sebulan penuh dari Maret-April 2024 dapat memperketat produksi. 

Kemudian, LSEG Commodities Research mengatakan dalam laporannya di bulan Maret 2024, bahwa dari sisi permintaan, para pedagang optimis mengenai permintaan minyak sawit selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. 

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, meningkat 1,35%. Kemudian, minyak kelapa sawitnya, DCPcv1, melonjak 2,19%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT), BOcv1, meningkat 0,78%.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Ringgit malaysia ditutup menguat 0,06% terhadap dolar AS pada Rabu (6/3). Ringgit yang menguat membuat minyak kelapa sawit kurang menarik bagi pemegang mata uang asing. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper