Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Bank Mandiri (BMRI) Jaring Investor Asing, Dana Kelolaan Tembus US$12 Triliun

Bank Mandiri (BMRI) akan menggelar MIF 2024 untuk mendorong arus investasi asing di Indonesia.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim (kiri) bersama Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan (tengah) dan rnKepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro (kanan) dalam Konferensi Pers Mandiri Investment Forum (MIF) 2023, Selasa (24/1/2023)./Dok. BMRI
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim (kiri) bersama Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan (tengah) dan rnKepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro (kanan) dalam Konferensi Pers Mandiri Investment Forum (MIF) 2023, Selasa (24/1/2023)./Dok. BMRI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) bersama anak usaha, akan kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 sebagai salah satu strategi untuk menjaring investor asing dengan dana kelolaan jumbo.

Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim mengatakan, dalam MIF 2024 akan menghadirkan 200 investor yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat dengan total dana kelolaan sekitar US$12 triliun.

"Kami melihat MIF sebagai salah satu ajang pendukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia, dan perekonomian nasional secara umum di tengah perkembangan lingkungan bisnis domestik serta global yang dinamis,” ujar Silva dalam Konferensi Pers Pre-event MIF 2024, Rabu (21/2/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, pasar modal Indonesia diuntungkan dengan kondisi pelemahan ekonomi China dan Hongkong, sebab kini investor asing mulai beralih menanamkan modalnya ke pasar saham RI.

"Hal itu bisa kita lihat juga, year to date 2024 ini, padahal baru satu setengah bulan, portofolio inflow dari dana asing ke perusahaan saham Indonesia sudah lebih dari Rp20 triliun," jelasnya.

Adapun, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar saham sebesar Rp22,3 triliun secara year-to-date (ytd) per 20 Februari 2024.

"Jadi kita lihat, memang tren foreign inflow masih masuk terus, dan Indonesia diuntungkan dari keadaan di Hongkong dan China," kata Silva.

Terlebih, pada tahun 2023 Indonesia menjadi pasar  Initial Public Offering atau IPO terbesar di Asia pasifik. Sehingga menurutnya hal itu menunjukkan, minat dari investor asing di Indonesia semakin tinggi.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menambahkan, ekonomi Indonesia selama 2023 masih sangat resilien di tengah berbagai gejolak global yang terjadi. Pasalnya, ekonomi global saat ini terkendala inflasi dan suku bunga tinggi di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

Kendati demikian, menurutnya perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5% didukung stabilnya permintaan domestik, meski harus berjuang di tengah risiko global. Hal ini mencerminkan tertahannya konsumsi masyarakat, terutama pada kelas menengah ke bawah. 

Andry mengatakan, berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI), tabungan masyarakat berpendapatan rendah terus menurun sehingga mengurangi aktivitas konsumsi.

Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam memastikan daya beli konsumen tetap terjaga, misalnya melalui percepatan pengeluaran untuk stimulus ekonomi atau insentif pajak. 

“Secara keseluruhan, dengan fundamental perekonomian domestik yang kuat, kami perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,06% di tahun ini,” pungkas Andry.

Sebagai informasi, Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 akan berlangsung selama lima hari mulai tanggal 4-8 Maret 2024, dengan rangkaian acara yang terdiri dari Macro Day, Investment Day, Site Visit, dan Corporate Day.

Adapun, MIF 2024 merupakan upaya Mandiri dalam mendorong keran investasi di Indonesia dengan melibatkan beragam investor dan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper