Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Catat 24 Perusahaan Antre Right Issue, Ada yang Nilainya Rp8,57 Triliun

Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat 24 perusahaan tercatat yang saat ini dalam pipeline rights issue.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan sebanyak 24 perusahaan mengantre untuk menerbitkan right issue per 26 Januari 2024 serta didominasi oleh sektor konsumer siklikal. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyebutkan hingga 26 Januari 2024, telah terdapat 4 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp3,08 triliun. 

"Serta masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue," kata Nyoman dalam Pipeline BEI 2024 yang dikutip pada Minggu (28/1/2024).

Rinciannya sebanyak 8 perusahaan konsumer sikilikal atau sekitar 33,3%, 5 perusahaan finansial atau sekitar 20,8%, masing-masing 4 untuk sektor konsumer nonsiklikal dan energi, serta masing-masing 1 untuk perusahaan basic materials, infrastruktur, dan transportasi logistik. 

Terbaru, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) bersiap menggelar right issue sebanyak 6,4 miliar saham setelah mendapatkan restu dari para pemegang saham. Right issue 6,4 miliar saham ini bernilai nominal Rp100 per saham. 

Lalu terdapat pula PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) yang berencana melakukan right issue. FREN akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 171,45 miliar saham biasa atas nama seri D, dengan nilai nominal Rp50 per saham. Saham ini akan ditawarkan di harga Rp50 per saham, sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya Rp8,57 triliun.

Right issue ini akan membuat FREN menjadi emiten dengan jumlah saham beredar terbanyak kedua di Bursa setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Sebagai informasi, saat ini jumlah saham FREN yang beredar adalah sebanyak 353,3 miliar.

Kemudian emiten BUMN PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) yang akan menggelar right issue dengan menawarkan 92,23 miliar saham baru. Pemegang saham yang tidak mengikuti aksi korporasi ini akan mengalami efek dilusi hingga 91,14%. 

Berdasarkan prospektusnya, WIKA akan menawarkan 92,23 miliar saham baru Seri B dengan nominal Rp100 lembar per saham. Namun, saat ini, perseroan belum menentukan harga pelaksanaan dan perkiraan dana yang akan diraih dari right issue. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper