Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways pada perdagangan Rabu, (24/1/2024), setelah parkir di zona hijau kemarin. Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham BBNI, BNGA hingga ADMR pada perdagangan hari ini.
Adapun, pada perdagangan kemarin, Selasa, (23/1/2024), IHSG parkir di posisi 7.256,22 dengan menanjak 0,11% atau 8,30 poin.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, belum terdapat validasi yang cukup kuat untuk IHSG mengakhiri fase konsolidasinya, meski kemarin IHSG ditutup di atas 7.250.
"IHSG memang kembali membentuk lower shadow panjang di hari ketiga berturut-turut, namun volume transaksi masih cenderung melanjutkan penurunannya," ujar Valdy dalam riset Rabu, (24/1/2024).
Dia mengatakan, pada perdagangan hari ini, level resistance IHSG di angka 7.300, sedangkan level pivot adalah 7.250 dan level support di angka 7.200.
Dari sentimen regional Asia, keputusan Bank of Japan (BoJ) untuk menahan suku bunga acuan di -0,1% pada Selasa, (23/1) tidak berdampak signifikan pada IHSG kemarin. Fokus pelaku pasar di Indonesia masih tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal IV/2023 terutama oleh emiten perbankan yang dimulai pada tengah pekan ini.
Baca Juga
Dari eksternal, data manufaktur (flash) Euro Area, Jerman, Inggris dan AS dijadwalkan rilis Rabu (24/1). Sayangnya, realisasi dari data-data tersebut diperkirakan cenderung stagnan atau pulih dengan laju yang sangat lambat dan masih tertahan pada kondisi kontraksi.
Valdy mengatakan, sesuai perkiraan pasar, sejumlah peritel di AS membukukan kinerja kuartal IV/2023 atau proyeksi 2024 yang kurang memuaskan. Kondisi ini memicu pelemahan DJIA pada perdagangan Selasa (23/1). Sebaliknya, sejumlah saham teknologi justru memiliki proyeksi yang cukup menarik pada 2024.
Adapun, Netflix, IBM dan Intel dijadwalkan rilis laporan keuangan pada pekan ini. Dari data ekonomi, pasar mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2023 pada Kamis,(25/1).
Sebelumnya, mayoritas indeks di Eropa lebih dulu ditutup melemah kemarin. Pelemahan tersebut dipicu oleh antisipasi pasar terhadap data indeks manufaktur dari Euro Area, Jerman dan Inggris yang diperkirakan relatif stagnan atau naik terbatas di area kontraksi (
Selain itu, pasar juga mengantisipasi pertemuan European Central Bank (ECB), tapi tidak berharap banyak terhadap petunjuk pemangkasan suku bunga acuan di 2024 pada Kamis, (25/1).
Sementara itu, harga minyak cenderung terkoreksi setelah Libya dikabarkan kembali mengoperasikan major oil fields dan produksi di North Dakota, AS kembali normal. Harga brent oil turun 0,42% ke US$79,72 per barel, sementara harga crude oil turun 0,31% ke US$74,50 per barel kemarin.
Dengan sederet sentimen tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham bank masih dapat diperhatikan, seperti BBNI, BNGA, dan BTPS. Selain saham bank, pelaku pasar dapat mencermati peluang trading buy pada AMRT, MIDI, dan ADMR.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.