Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kompilasi Emiten Pembagi Dividen Jumbo Sepanjang 2023, Batu Bara Jawara

Sejumlah emiten batu bara seperti ADRO hingga PTBA bersaing dengan sektor perbankan seperti BBCA dan BBRI dalam pembagian dividen jumbo sepanjang 2023.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan kinerja ciamik dengan laba dan kas yang tebal sepanjang 2023. Hal ini turut mendorong kepercayaan diri para emiten tersebut untuk loyal membagikan dividen kepada para pemegang saham.

Sektor perbankan dan batu bara menjadi yang paling manis pagi para pemburu dividen. Sektor batu bara, terutama, sempat diuntungkan oleh melesatnya harga batu bara pada 2022 yang berdampak terhadap kinerja setahun penuh emiten dan berujung di pembayaran dividen pada 2023.

Pembagian dividen jumbo emiten pun turut berkontribusi terhadap kekayaan konglomerat seperti Hartono Bersaudara, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, hingga Low Tuck Kwong.

Adapun salah satu cara paling mudah untuk investor memburu emiten pembagi dividen adalah dengan merujuk kepada konstituen indeks IDX High Dividend 20.

Berikut Daftar Emiten pembagi dividen jumbo 2023:

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO)

ADRO yang dikendalikan Boy Thohir tercatat membagikan dividen tahun buku 2022 senilai US$1 miliar atau setara 40,11% dari laba tahun berjalan tersebut. Sebanyak US$500 juta dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta dibayarkan sebagai dividen tunai final pada 6 Juni 2023.

Pada Desember ini, ADRO pun mengumumkan pembagian dividen interim tahun buku 2023 yang akan dibayar pada 12 Januari 2024 senilai US$400 juta. Secara historis, setidaknya ADRO membagikan 40% dari laba sebagai dividen.

2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG)

ITMG sepakat membagikan dividen tahun buku 2022 senilai US$774,15 juta atau setara Rp11,66 triliun. Sebelumnya dividen sebesar US$299,5 juta atau setara dengan Rp4.128 per saham didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen interim tunai pada 22 November 2022.

Selanjutnya, dividen sebesar US$474,63 juta, yang setara dengan Rp7,14 triliun atau Rp6.416 per saham dibagikan dalam dividen tunai pada April 2023.

Kemudian pada September 2023, ITMG membagikan dividen interim sebesar US$199 juta (Rp3 triliun) atau setara Rp2.660 per saham. Jika dilihat secara historis, ITMG terlihat konsisten membagikan dividen sejak perolehan laba 2008.

3. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)

Sebagai emiten batu bara pelat merah, PTBA tercatat mengalokasikan 100% dari laba bersih tahun 2022 untuk dividen ke pemegang sahamnya. PTBA membagikan dividen Rp12,6 triliun atau Rp1.094 per saham pada Juli 2023.

PTBA mengantongi laba bersih senilai Rp12,6 triliun sepanjang tahun 2022, meningkat 58,9% dibanding periode yang sama tahun 2021 yang senilai Rp7,9 triliun.

4. PT United Tractors Tbk. (UNTR)

Emiten Grup Astra, UNTR membagikan dividen final sebesar Rp6.185 per saham atau senilai Rp22,5 triliun. Dividen ini merupakan bagian dari total dividen UNTR untuk tahun buku 2022 yang setara Rp7.003 per saham atau senilai Rp25,5 triliun.

UNTR membayar dividen interim sebesar Rp818 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp3 triliun pada 24 Oktober 2022. Selanjutnya, dividen final telah dibayarkan kepada para pemegang saham pada 12 Mei 2023.

Tingginya pembagian dividen lantaran UNTR meraup laba bersih sepanjang 2022 meroket 104,34% menjadi Rp21 triliun dari tahun 2021 yang sebesar Rp10,2 triliun.

5. PT Bayan Resources Tbk. (BYAN)

Emiten milik raja batu bara Low Tuck Kwong, BYAN membagikan dividen final tahun buku 2022 senilai total US$800 juta atau Rp11,8 triliun yang dibayarkan pada 23 Mei 2023. Nilai dividen per saham sebesar US$0,030.

Adapun total dividen tahun buku 2022 yang dibagikan BYAN mencapai US$1,18 miliar, di mana sebanyak US$1 miliar dibagikan pada Januari 2023.

BYAN kembali mengumumkan pembagian dividen interim pada Desember ini sebesar US$500 juta atau setara US$0,015 per saham. Kurs tengah pembagian dividen BYAN adalah Rp15.516 per saham, sehingga rasio dividen yang dibagikan pada 19 Desember lalu adalah Rp232,74 per saham.

6. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)

BBCA tercatat membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp25,3 triliun. Nilai dividen itu mencapai 62,1 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku periode tersebut. Dividen dibayarkan pada April 2023.

Kemudian BBCA membagikan dividen interim senilai Rp42,50 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada 20 Desember 2023 kepada para pemegang sahamnya.

7. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

Bank BUMN BRI membayar dividen tahun buku 2022 senilai Rp43,49 triliun atau setara Rp288 per saham. Nilai dividen memiliki rasio 85% dari laba bersih 2022. Ketika itu, dividen dibagikan pada Januari 2023.

Selanjutnya. BBRI akan menebar dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp84 per saham. Dividen interim itu akan ditebar pada Januari 2024. Adapun, nilai tebaran dividen interim BBRI mencapai Rp12,73 triliun, mengacu pada jumlah saham yang beredar di pasar sebanyak 151,55 miliar lembar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper